Dirangkum oleh: Davida Welni Dana
Pujian di kelas sekolah minggu dapat membawa pengaruh yang besar bagi seluruh jalannya acara, terutama untuk mempersiapkan hati anak dalam menerima firman Tuhan. Apabila suasana puji-pujian monoton dan terlihat lesu, maka anak maupun guru akan sulit untuk membangun ibadah yang penuh sukacita dan semangat. Apa saja yang perlu diperhatikan saat memimpin acara pujian di sekolah minggu?
1. Penguasaan lagu.
Pemimpin pujian harus menguasai lirik maupun nada lagu yang akan dinyanyikan. Tetapkan pula kreativitas yang tepat sesuai dengan lagu yang dibawakan. Kuasai pula patokan umum jangkauan nada pada anak sesuai dengan kelompok usianya, yaitu:
1. Kelas Indria (di bawah 4 tahun): D1 - A1,
2. Kelas TK (5-6 tahun): D1 - B1,
3. Kelas Pratama (7-8 tahun): D1 - D2, dan
4. Kelas Madya (9-10 tahun): C1 - E2.
2. Pilih nyanyian yang tepat.
Hal ini mutlak bagi seorang pemimpin pujian di sekolah minggu. Pilihlah lagu rohani yang mudah diingat oleh anak-anak, mengandung kebenaran firman Tuhan yang kuat, mengandung doktrin yang benar, dan sesuaikan dengan usia anak-anak. Berikut beberapa syarat memilih nyanyian rohani agar dapat memenuhi fungsinya dalam mengajar. Nyanyian yang memenuhi syarat harus memunyai:
1. pesan yang sesuai dengan pelajaran yang disampaikan pada pertemuan itu;
2. kata-kata dan pesan yang mudah dimengerti oleh anak-anak;
3. lagu yang tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk suara anak-anak;
4. lagu yang cukup sederhana sehingga dapat dinyanyikan dengan benar oleh anak-anak;
5. bahasa dan musik yang memenuhi persyaratan bahasa dan musik yang bermutu tinggi; dan
6. lagu yang tidak terlalu panjang.
3. Perkenalkan lagu baru.
Anak-anak suka dengan sesuatu yang baru, termasuk lagu baru. Jadi, persiapkanlah paling tidak satu lagu baru saat memimpin pujian. Berikut cara-cara untuk mengajarkan lagu baru.
1. Ajarkan saat anak-anak sudah terbangun semangatnya untuk memuji Tuhan.
2. Gunakan alat peraga, seperti papan tulis, OHP/LCD, gambar, dan sebagainya. Tujuannya agar anak dapat menguasai lagu tersebut dengan cepat.
3. Ulangi beberapa kali agar anak memahami melodi lagu.
4. Nyanyikan lagu secara perlahan-lahan dahulu dan semakin lama semakin cepat.
4. Jelaskan arti atau inti lagu. Banyak kata-kata yang mungkin kurang dapat dimengerti anak. Jelaskanlah kata-kata sulit tersebut dan jelaskan pula inti dari lagu tersebut.
5. Perhatikan posisi saat menyanyi.
Posisi duduk, berdiri, atau cara menyanyikan lagu harus diperhatikan agar anak tidak mengalami cidera atau kerusakan pita suara.
6. Perhatikan situasi.
Bila anak kelihatan kurang bersemangat atau ada yang terlihat sudah bosan dengan mulai mengganggu teman-temannya selama pujian berlangsung, segera lakukan perubahan dengan mengajak anak bergerak lebih banyak, meminta mereka memimpin pujian, dan sebagainya.
7. Berikan kreasi dalam pujian.
Puji-pujian dapat dinyanyikan dengan atau tanpa iringan musik. Hal ini memerlukan kreativitas dan keterampilan para guru menyanyikan lagu pujian dalam berbagai variasi. Berikut ini ada beberapa kreasi lagu pujian.
1. Kreasi tepuk tangan.
Tepuk tangan merupakan kreasi yang paling mudah dan sederhana. Dan tepuk tangan ini dapat menjadi musik yang berirama sehingga membuat suasana pujian menjadi semakin menarik dan semarak. Tepuk tangan ini dapat divariasikan dalam hal keras lembutnya, kecepatannya, iramanya, dan jumlah ketukannya. Beberapa variasi tepuk tangan antara lain:
* Tepuk tangan satu kali (.),
* Tepuk tangan dua kali (..),
* Tepuk tangan tiga kali (...), dan
* Tepuk tangan pramuka (... ... .......).
2. Kreasi gerakan.
Gerakan dapat digunakan untuk mengiringi suatu lagu pujian. Gerakan ini dapat divariasikan dalam berbagai macam cara, baik gerakan tangan, jari-jari, kaki, kepala, tubuh, berdiri, jongkok, melompat, maupun dalam bentuk tarian.
3. Kreasi bersahut-sahutan.
Ada beberapa lagu pujian yang dapat dinyanyikan secara bersahut-sahutan.
4. Kreasi jalan di tempat.
Kreasi jalan di tempat ini dapat digabung dengan lagu yang berirama mars. Anak-anak juga dapat berdiri membentuk lingkaran, lalu bernyanyi sambil berjalan memutar.
5. Kreasi menirukan suara.
Suara musik dapat ditirukan saat menyanyikan lagu "Kambing Embek ... Embek, Kucing Meong ... Meong ...."
6. Kreasi dengan Boneka
Boneka dapat kita gunakan sebagai alat bantu dalam memimpin pujian di depan kelas, untuk mengubah keras lembutnya suara, tinggi rendahnya suara, atau cepat lambatnya lagu. Kalau boneka kita angkat tinggi, maka suara dikeraskan; kalau boneka diturunkan, maka suara dilembutkan.
Kreasi-kreasi tersebut dapat digabung agar suasana pujian menjadi semakin menarik. Anda juga dapat berkreasi sendiri menurut kreativitas anda.
Dirangkum dari:
Setiawani, Dr. Mary Go. Pembaruan Mengajar. Bandung: Yayasan Kalam Hidup. Hlm. 104 -- 104.
Humes, Dr. Leatha dan Simanjuntak, Ny. A. Lieke. (1998).Penuntun Guru PAK Sekolah Minggu dan Sekolah Dasar. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia. Hlm. 99 -- 102.
Lie, Paulus. (1997). Mengajar Sekolah Minggu yang Kreatif. Yogyakarta: Yayasan Andi. Hlm. 2 -- 14.
copas from: http://www.sabda.org/lead/memimpin_acara_pujian_di_sekolah_minggu
Kamis, 26 Agustus 2010
Memimpin Acara Pujian di Sekolah Minggu
ALLAH IS "GOD"
Sebelum ada Islam, orang Arab Kristen sudah menyebut “Allah” sebutan bagi Sang Pencipta, karena beberapa orang yang saya dengar mulai berdoa dengan menyebut YHVH atau Yahweh menggantikan Allah. Berikut artikel dari http://yabina.org/artikel/A%2711_69.htm.
Seorang anak Amerika, rajin ke sekolah minggu dan berdoa kepada 'God.' Sekali waktu ia heran ketika temannya di Public School yang keturunan Arab dan pakai kerudung berdoa kepada 'Allah.' Ia mulai menerima persepsi yang terdistorsi bahwa sesembahan orang Kristen itu namanya 'God' dan sesembahan orang Islam itu namanya 'Allah.
Di lain waktu ia pindah bersama ayahnya yang diplomat yang ditugaskan ke Siria, ia bingung karena sekarang temannya yang orang Siria Kristen membaca Alkitab Peshita (Aram) dan berdoa kepada 'Alaha', dan ketika ayahnya dipindah ke Arab Saudi, ia melihat temannya anak Arab Kristen yang membaca Alkitab bahasa Arab juga berdoa kepada 'Allah' seperti temannya anak Arab-Islam yang berdoa kepada 'Allah.'
Dalam kedewasaannya, si anak mulai menyadari bahwa 'Allah' itu ternyata sama dengan 'God', apalagi setelah ia menginjak dewasa dan sering berkunjung ke Eropah ia melihat di sana orang Islam dalam percakapan juga sering menyebut 'Allah' sebagai 'God, Gott atau Dieu' juga. Tetapi kemudian ia menyadari bahwa sekalipun kedua teman Arab (yang Islam dan yang Kristen) itu sama-sama menggunakan nama 'Allah' (atau God) ternyata maksudnya beda juga.
Pengalaman yang sama dialami banyak orang, namun di balik kedewasaan wawasan si anak yang diceritakan di atas, ternyata banyak juga orang yang masih berada dalam kutub ekstrim, disatu kutub ada sikap 'allah-mania' yang menganggap bahwa nama 'Allah' itu monopoli milik orang Islam (seperti di Malaysia), dan di kutub lain ada sikap 'allah-fobia' yang alergi berat terhadap nama itu. Bagaimana sebenarnya perkembangan nama itu?
Nama 'El' dengan variasinya Elohim & Eloah sudah digunakan sebagai nama diri maupun sebutan sejak kitab pertama Alkitab (Kejadian 1, nama Yahweh baru diturunkan kepada Musa dalam Keluaran 6:1-2) dan dipercayai oleh keturunan Adam khususnya keturunan Sem (anak Nuh) yang menghasilkan rumpun Semit, rumpun Semitik ini menurunkan keturunan Ibrani, Arabi, Arami, dan banyak suku-suku di sekitar Palestina.
Suku bangsa Arab terdiri dari empat jalur, yaitu: (1) keturunan Sem (rumpun Semitik) melalui anak bernama Aram (Yahudi = keturunan Arphaksad); (2) keturunan Eber, yaitu melalui anaknya Yoktan (Yahudi = keturunan Peleg); (3) keturunan Abraham melalui Hagar (Ismael) dan juga (4) Keturah (Yahudi = keturunan Sara). Jadi orang Arab itu juga orang Semitik (keturunan Sem), Ibranik (keturunan Eber), dan juga Abrahamik (keturunan Abraham) sama halnya dengan orang Yahudi.
Dalam keturunan ini nama 'El' itu berkembang dalam dialek-dialek lokal menjadi 'Il, Ilu, Ilum' dan 'Ila, Ilah, Elah', dan khususnya di kalangan suku-suku berbahasa Arab 'El' itu disebut dalam dialek Arab sebagai 'Allah' (al-ilah) dan di kalangan suku Aram Siria disebut 'Alaha' (alah-ha). Kata sandang definitif 'al' (Arab) di tulis didepan dan 'ha' (Aram-Siria) di tulis di belakang. Dalam bahasa Ibrani dan Yunani, kata sandang ini tidak lazim dipakai untuk menyebut Tuhan.
Ensyclopaedia Britannica menulis:
"Allah(Arabic: "God"), the only God in the religion of Islam.Etymologically, the name Allah is probably a contraction of the Arabic al-ilah, "the God." The name's origin can be traced back to the earliest Semitic writings in which the word for god was Il or El, the latter being an Old Testament synonim for Yahweh. Allah is the standard Arabic word for "God" and is used by Arab Christians as well as by Muslims." (di bawah kata 'Allah').
Di kalangan suku-suku berbahasa Arab, nama 'Allah' itu adalah nama diri dan generik Tuhan. Dan sebelum ada Islam, jauh sebelumnya, orang yang berbahasa Arab yang menganut agama Yahudi maupun Kristen sudah menyebut 'El' dalam dialek Arabnya yaitu 'Allah.' Di kalangan orang Arab yang tidak menganut agama Yahudi dan Kristen, mereka masih menyebut 'El' monotheisme Abraham dalam dialek Arab sebagai 'Allah,' ini dilakukan oleh kaum Hanif/Hunafa.
"Gagasan tentang Tuhan Yang Maha Esa yang disebut dengan nama Allah, sudah dikenal oleh bangsa Arab kuno. Kelompok keagamaan lainnya sebelum Islam adalah Hunafa (tngl.hanif), sebuah kata yang pada asalnya ditujukan pada keyakinan monotheisme zaman kuno yang berpangkal pada ajaran Ibrahim dan Ismail. . . . Hanif. . . . digunakan dalam al-Quran dengan pengertian "orang yang mengikuti keyakinan monotheisme."
Sebuah kata sifat yang ditujukan oleh al-Quran terhadap Nabi Ibrahim dan terhadap mereka yang sebelum masa Islam menjaga kemurnian dan kelurusan naluri-naluri keagamaan mereka dan sama sekali tidak terlibat dalam tradisi paganisme dan politheisme. Mereka yang tergolong hunafa antara Nabi Ibrahim dan Muhammad terdapat sejumlah generasi Ibrahimiyyah dan Isma'illiyah." (Cyril Glasse, Ensiklopedia Islam, h.50-51,124).
Agama Islam masuk Indonesia pada abad-13 dan dari ratusan tahun kehadiran bahasa Arab di Indonesia, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1.495 kata Arab (termasuk Allah) diterima sebagai kosa kata bahasa Indonesia (juga 3.280 kata Belanda dan 1.610 kata Inggeris).
"Jauh sebelum kehadiran agama Islam, orang Arab yang beragama Kristen sudah menggunakan (baca: menyebut) Allah ketika mereka berdoa kepada el, elohim, eloah. Bahkan tulisan-tulisan kristiani dalam bahasa Arab pada masa itu sudah menggunakan allah sebagai padan kata untuk el, elohim, eloah. Sekarang ini, allah tetap digunakan dalam Alkitab bahasa Arab, baik terjemahan lama (Arabic Bible) maupun terjemahan yang baru (Today's Arabic Version). .
Dari dahulu sampai sekarang, orang kristen di Mesir, Lebanon, Iraq, Indonesia, Malaysia, Brunai, Singapura dan di berbagai negara di Asia serta Afrika yang dipengaruhi oleh bangsa Arab, terus menggunakan (baca: menyebut) kata allah - jika ditulis biasanya menggunakan huruf kapital "Allah" untuk menyebut Pencipta Alam Semesta dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, baik dalam ibadah maupun dalam tulisan-tulisan." (Daud Susilo, Forum Biblika, LAI, No.8/1998, h.102).
Agama kristen masuk ke Indonesia sejak abad-16. Karena nama 'Allah' sudah menjadi kosa kata bahasa Indonesia dan digunakan oleh orang Arab Kristen, maka tepat kalau LAI menggunakannya sebagai padan kata 'El, Elohim, Eloah' maupun 'Theos' karena kata ini bukan terjemahan melainkan perkembangan dialek yang asli, ini berbeda dengan kata 'God' yang adalah terjemahan. "Dalam terjemahan bahasa Melayu dan Indonesia, kata 'Allah' sudah digunakan terus menerus sejak terbitan Injil Matius dalam bahasa Melayu yang pertama (terjemahan Albert Corneliz Ruyl, 1629). Begitu juga dalam Alkitab Melayu yang pertama (terjemahan Melchior Leydekker, 1773) dan Alkitab Melayu yang kedua (terjemahan Hillebrandus Cornelius Klinkert, 1879) sampai saat ini." (Susilo, ibid).
Memang, kemudian ada kelompok fundamentalis Islam di Malaysia yang melarang penggunaan nama 'Allah' dalam Alkitab Kristen, untuk ini Olaf Schumann, yang pernah 3 tahun memperdalam Islam di Universitas Al-Azhar Mesir, menjelaskan: "diakui pula dalam Al-Quran sendiri dimana Nabi Muhammad dalam percakapan dengan orang Kristen dan Yahudi menggunakan pula kata 'Allah' dan dengan sendirinya dicatatlah dalam buku suci umat Islam itu bahwa orang Yahudi dan Kristen menggunakan kata yang sama.
Dalam tradisi Islam berbahasa Arab pun tidak pernah dipersoalkan bahwa orang-orang Yahudi dan Kristen menggunakan istilah yang sama dengan orang Islam untuk menyatakan Dia yang menjadi tujuan ibadah dan amal mereka. Mempersoalkan hal ini merupakan gejala yang baru yang bertentangan dengan Alquran, dan karena itu semestinya disebut sebagai bidat.
Bidat itu muncul umpamanya di Malaysia di mana pemerintah federal dan beberapa pemerintah negara bagian sejak tahun 1982 melarang orang bukan Islam menggunakan kata Allah dan beberapa kata Arab lainnya. Orang-orang yang membujuk pemerintah Malaysia untuk tindakan itu sebenarnya jahil terhadap agama Islam dan tradisi ajarannya yang bersumber pada al-Quran dan Sunna nabi Muhammad" (Keluar dari Benteng Pertahanan, BPK-GM, h.175).
Lalu, apakah itu berarti bahwa 'Allah' Kristen sama dengan 'Allah' Islam? Untuk ini kembali Schumann menulis: "yang menjadi masalah ialah soal dogmatika atau 'aqida', sebab ke tiga agama surgawi (samawi) itu mempunyai faham dogmatis yang berbeda mengenai Allah yang sama, baik hakekatnya maupun pula mengenai cara pernyataannya dan tindakan-tindakannya." (Schumann, h.177)
Perlu disadari bahwa ketiga agama Samawi (Yahudi, Kristen, Islam) menyembah oknum 'Allah' (El) yang sama tetapi berbeda dalam dogmatika/aqidah yang dipercaya mengenai Allah itu. Sebagai contoh, 'El' (bahasa Ibrani) Yahudi sama dalam oknum tetapi berbeda dalam pengajaran dengan 'Theos' Kristen (bahasa Yunani).
Agama Yahudi mendasarkan wahyunya perjanjian pada Abraham, Ishak, dan Yakub (berdasar Alkitab PL), tetapi agama Kristen menambahkannya dengan penggenapan wahyu perjanjian baru dalam Tuhan Yesus Kristus (berdasar Alkitab PB), ini ditolak Yahudi.
Demikian juga wahyu perjanjian yang dipercayai Islam (berdasar al-Quran) tidak dipercayai oleh Yahudi & Kristen. Perayaan Idul-Adha menunjuk pada 'El/Allah' dan 'Abraham/Ibrahim' yang sama tetapi menghasilkan kepercayaan berbeda mengenai siapa yang dikorbankan, Ishak atau Ismail? Allah (El,Theos) yang sama tidak mesti menghasilkan pengajaran/aqidah yang sama tergantung 'wahyu perjanjian' yang dianggap benar dan dipercayai oleh masing-masing.
Perlu disadari bahwa sejarah bangsa dan bahasa Arab sudah ribuan tahun jauh lebih tua dari kehadiran masa jahiliah (beberapa abad sebelum abad-7) dan masa Islam (abad-7, yang pada masakini dianut sebagian besar orang Arab). Bila kita menyadari hal itu, banyak kesimpang siuran dan ketidak mengertian soal nama 'Allah' bisa dihilangkan, sebab bagaimanapun, nama 'Allah' (bhs. Arab) is 'God' (bhs. Inggeris & Belanda) yang adalah 'El' (bhs. Ibrani) dan 'Theos' (bhs. Yunani).
Salam kasih dari Redaksi YABINA ministry
For God so loved the world, that He gave His only begotten son, that whose ever believeth in Him should not perish, but have everlasting life. John 3:16.
Tags: allah, kristen
copas from : http://elkids.multiply.com/reviews
Seorang anak Amerika, rajin ke sekolah minggu dan berdoa kepada 'God.' Sekali waktu ia heran ketika temannya di Public School yang keturunan Arab dan pakai kerudung berdoa kepada 'Allah.' Ia mulai menerima persepsi yang terdistorsi bahwa sesembahan orang Kristen itu namanya 'God' dan sesembahan orang Islam itu namanya 'Allah.
Di lain waktu ia pindah bersama ayahnya yang diplomat yang ditugaskan ke Siria, ia bingung karena sekarang temannya yang orang Siria Kristen membaca Alkitab Peshita (Aram) dan berdoa kepada 'Alaha', dan ketika ayahnya dipindah ke Arab Saudi, ia melihat temannya anak Arab Kristen yang membaca Alkitab bahasa Arab juga berdoa kepada 'Allah' seperti temannya anak Arab-Islam yang berdoa kepada 'Allah.'
Dalam kedewasaannya, si anak mulai menyadari bahwa 'Allah' itu ternyata sama dengan 'God', apalagi setelah ia menginjak dewasa dan sering berkunjung ke Eropah ia melihat di sana orang Islam dalam percakapan juga sering menyebut 'Allah' sebagai 'God, Gott atau Dieu' juga. Tetapi kemudian ia menyadari bahwa sekalipun kedua teman Arab (yang Islam dan yang Kristen) itu sama-sama menggunakan nama 'Allah' (atau God) ternyata maksudnya beda juga.
Pengalaman yang sama dialami banyak orang, namun di balik kedewasaan wawasan si anak yang diceritakan di atas, ternyata banyak juga orang yang masih berada dalam kutub ekstrim, disatu kutub ada sikap 'allah-mania' yang menganggap bahwa nama 'Allah' itu monopoli milik orang Islam (seperti di Malaysia), dan di kutub lain ada sikap 'allah-fobia' yang alergi berat terhadap nama itu. Bagaimana sebenarnya perkembangan nama itu?
Nama 'El' dengan variasinya Elohim & Eloah sudah digunakan sebagai nama diri maupun sebutan sejak kitab pertama Alkitab (Kejadian 1, nama Yahweh baru diturunkan kepada Musa dalam Keluaran 6:1-2) dan dipercayai oleh keturunan Adam khususnya keturunan Sem (anak Nuh) yang menghasilkan rumpun Semit, rumpun Semitik ini menurunkan keturunan Ibrani, Arabi, Arami, dan banyak suku-suku di sekitar Palestina.
Suku bangsa Arab terdiri dari empat jalur, yaitu: (1) keturunan Sem (rumpun Semitik) melalui anak bernama Aram (Yahudi = keturunan Arphaksad); (2) keturunan Eber, yaitu melalui anaknya Yoktan (Yahudi = keturunan Peleg); (3) keturunan Abraham melalui Hagar (Ismael) dan juga (4) Keturah (Yahudi = keturunan Sara). Jadi orang Arab itu juga orang Semitik (keturunan Sem), Ibranik (keturunan Eber), dan juga Abrahamik (keturunan Abraham) sama halnya dengan orang Yahudi.
Dalam keturunan ini nama 'El' itu berkembang dalam dialek-dialek lokal menjadi 'Il, Ilu, Ilum' dan 'Ila, Ilah, Elah', dan khususnya di kalangan suku-suku berbahasa Arab 'El' itu disebut dalam dialek Arab sebagai 'Allah' (al-ilah) dan di kalangan suku Aram Siria disebut 'Alaha' (alah-ha). Kata sandang definitif 'al' (Arab) di tulis didepan dan 'ha' (Aram-Siria) di tulis di belakang. Dalam bahasa Ibrani dan Yunani, kata sandang ini tidak lazim dipakai untuk menyebut Tuhan.
Ensyclopaedia Britannica menulis:
"Allah(Arabic: "God"), the only God in the religion of Islam.Etymologically, the name Allah is probably a contraction of the Arabic al-ilah, "the God." The name's origin can be traced back to the earliest Semitic writings in which the word for god was Il or El, the latter being an Old Testament synonim for Yahweh. Allah is the standard Arabic word for "God" and is used by Arab Christians as well as by Muslims." (di bawah kata 'Allah').
Di kalangan suku-suku berbahasa Arab, nama 'Allah' itu adalah nama diri dan generik Tuhan. Dan sebelum ada Islam, jauh sebelumnya, orang yang berbahasa Arab yang menganut agama Yahudi maupun Kristen sudah menyebut 'El' dalam dialek Arabnya yaitu 'Allah.' Di kalangan orang Arab yang tidak menganut agama Yahudi dan Kristen, mereka masih menyebut 'El' monotheisme Abraham dalam dialek Arab sebagai 'Allah,' ini dilakukan oleh kaum Hanif/Hunafa.
"Gagasan tentang Tuhan Yang Maha Esa yang disebut dengan nama Allah, sudah dikenal oleh bangsa Arab kuno. Kelompok keagamaan lainnya sebelum Islam adalah Hunafa (tngl.hanif), sebuah kata yang pada asalnya ditujukan pada keyakinan monotheisme zaman kuno yang berpangkal pada ajaran Ibrahim dan Ismail. . . . Hanif. . . . digunakan dalam al-Quran dengan pengertian "orang yang mengikuti keyakinan monotheisme."
Sebuah kata sifat yang ditujukan oleh al-Quran terhadap Nabi Ibrahim dan terhadap mereka yang sebelum masa Islam menjaga kemurnian dan kelurusan naluri-naluri keagamaan mereka dan sama sekali tidak terlibat dalam tradisi paganisme dan politheisme. Mereka yang tergolong hunafa antara Nabi Ibrahim dan Muhammad terdapat sejumlah generasi Ibrahimiyyah dan Isma'illiyah." (Cyril Glasse, Ensiklopedia Islam, h.50-51,124).
Agama Islam masuk Indonesia pada abad-13 dan dari ratusan tahun kehadiran bahasa Arab di Indonesia, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1.495 kata Arab (termasuk Allah) diterima sebagai kosa kata bahasa Indonesia (juga 3.280 kata Belanda dan 1.610 kata Inggeris).
"Jauh sebelum kehadiran agama Islam, orang Arab yang beragama Kristen sudah menggunakan (baca: menyebut) Allah ketika mereka berdoa kepada el, elohim, eloah. Bahkan tulisan-tulisan kristiani dalam bahasa Arab pada masa itu sudah menggunakan allah sebagai padan kata untuk el, elohim, eloah. Sekarang ini, allah tetap digunakan dalam Alkitab bahasa Arab, baik terjemahan lama (Arabic Bible) maupun terjemahan yang baru (Today's Arabic Version). .
Dari dahulu sampai sekarang, orang kristen di Mesir, Lebanon, Iraq, Indonesia, Malaysia, Brunai, Singapura dan di berbagai negara di Asia serta Afrika yang dipengaruhi oleh bangsa Arab, terus menggunakan (baca: menyebut) kata allah - jika ditulis biasanya menggunakan huruf kapital "Allah" untuk menyebut Pencipta Alam Semesta dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, baik dalam ibadah maupun dalam tulisan-tulisan." (Daud Susilo, Forum Biblika, LAI, No.8/1998, h.102).
Agama kristen masuk ke Indonesia sejak abad-16. Karena nama 'Allah' sudah menjadi kosa kata bahasa Indonesia dan digunakan oleh orang Arab Kristen, maka tepat kalau LAI menggunakannya sebagai padan kata 'El, Elohim, Eloah' maupun 'Theos' karena kata ini bukan terjemahan melainkan perkembangan dialek yang asli, ini berbeda dengan kata 'God' yang adalah terjemahan. "Dalam terjemahan bahasa Melayu dan Indonesia, kata 'Allah' sudah digunakan terus menerus sejak terbitan Injil Matius dalam bahasa Melayu yang pertama (terjemahan Albert Corneliz Ruyl, 1629). Begitu juga dalam Alkitab Melayu yang pertama (terjemahan Melchior Leydekker, 1773) dan Alkitab Melayu yang kedua (terjemahan Hillebrandus Cornelius Klinkert, 1879) sampai saat ini." (Susilo, ibid).
Memang, kemudian ada kelompok fundamentalis Islam di Malaysia yang melarang penggunaan nama 'Allah' dalam Alkitab Kristen, untuk ini Olaf Schumann, yang pernah 3 tahun memperdalam Islam di Universitas Al-Azhar Mesir, menjelaskan: "diakui pula dalam Al-Quran sendiri dimana Nabi Muhammad dalam percakapan dengan orang Kristen dan Yahudi menggunakan pula kata 'Allah' dan dengan sendirinya dicatatlah dalam buku suci umat Islam itu bahwa orang Yahudi dan Kristen menggunakan kata yang sama.
Dalam tradisi Islam berbahasa Arab pun tidak pernah dipersoalkan bahwa orang-orang Yahudi dan Kristen menggunakan istilah yang sama dengan orang Islam untuk menyatakan Dia yang menjadi tujuan ibadah dan amal mereka. Mempersoalkan hal ini merupakan gejala yang baru yang bertentangan dengan Alquran, dan karena itu semestinya disebut sebagai bidat.
Bidat itu muncul umpamanya di Malaysia di mana pemerintah federal dan beberapa pemerintah negara bagian sejak tahun 1982 melarang orang bukan Islam menggunakan kata Allah dan beberapa kata Arab lainnya. Orang-orang yang membujuk pemerintah Malaysia untuk tindakan itu sebenarnya jahil terhadap agama Islam dan tradisi ajarannya yang bersumber pada al-Quran dan Sunna nabi Muhammad" (Keluar dari Benteng Pertahanan, BPK-GM, h.175).
Lalu, apakah itu berarti bahwa 'Allah' Kristen sama dengan 'Allah' Islam? Untuk ini kembali Schumann menulis: "yang menjadi masalah ialah soal dogmatika atau 'aqida', sebab ke tiga agama surgawi (samawi) itu mempunyai faham dogmatis yang berbeda mengenai Allah yang sama, baik hakekatnya maupun pula mengenai cara pernyataannya dan tindakan-tindakannya." (Schumann, h.177)
Perlu disadari bahwa ketiga agama Samawi (Yahudi, Kristen, Islam) menyembah oknum 'Allah' (El) yang sama tetapi berbeda dalam dogmatika/aqidah yang dipercaya mengenai Allah itu. Sebagai contoh, 'El' (bahasa Ibrani) Yahudi sama dalam oknum tetapi berbeda dalam pengajaran dengan 'Theos' Kristen (bahasa Yunani).
Agama Yahudi mendasarkan wahyunya perjanjian pada Abraham, Ishak, dan Yakub (berdasar Alkitab PL), tetapi agama Kristen menambahkannya dengan penggenapan wahyu perjanjian baru dalam Tuhan Yesus Kristus (berdasar Alkitab PB), ini ditolak Yahudi.
Demikian juga wahyu perjanjian yang dipercayai Islam (berdasar al-Quran) tidak dipercayai oleh Yahudi & Kristen. Perayaan Idul-Adha menunjuk pada 'El/Allah' dan 'Abraham/Ibrahim' yang sama tetapi menghasilkan kepercayaan berbeda mengenai siapa yang dikorbankan, Ishak atau Ismail? Allah (El,Theos) yang sama tidak mesti menghasilkan pengajaran/aqidah yang sama tergantung 'wahyu perjanjian' yang dianggap benar dan dipercayai oleh masing-masing.
Perlu disadari bahwa sejarah bangsa dan bahasa Arab sudah ribuan tahun jauh lebih tua dari kehadiran masa jahiliah (beberapa abad sebelum abad-7) dan masa Islam (abad-7, yang pada masakini dianut sebagian besar orang Arab). Bila kita menyadari hal itu, banyak kesimpang siuran dan ketidak mengertian soal nama 'Allah' bisa dihilangkan, sebab bagaimanapun, nama 'Allah' (bhs. Arab) is 'God' (bhs. Inggeris & Belanda) yang adalah 'El' (bhs. Ibrani) dan 'Theos' (bhs. Yunani).
Salam kasih dari Redaksi YABINA ministry
For God so loved the world, that He gave His only begotten son, that whose ever believeth in Him should not perish, but have everlasting life. John 3:16.
Tags: allah, kristen
copas from : http://elkids.multiply.com/reviews
Kamis, 19 Agustus 2010
22 Cara Membesarkan Anak Dalam Tuhan
Penulis: Dr. Terry L. Coomer, Gembala Sidang Ministry Hope Baptist Church, P.O. Box 94895, 6929 John F. Kennedy Blvd., North Little Rock, AR 72190 (501-51503296), tlcoomer@juno. com; www.fortheloveofthe family.com; www.hopebaptistlitt lerock.com
For the Love of the Family Ministries
Pesan ini boleh disalin secara keseluruhan untuk membantu orang-orang Kristen membesarkan anak-anak mereka bagi Allah, memperkuat keluarga dan pernikahan mereka. Pesan ini tidak boleh diubah dalam bentuk apapun atau dijual. Bagian pendahuluan ini harus ada dalam salinan. Jika ada pertanyaan silakan hubungi penulis.
Diterjemahkan oleh: Dr. Steven E. Liauw, Graphe International Theological Seminary, www.graphe-ministry .org
Tujuan dari setiap orang tua Kristen seharusnya bukanlah untuk membesarkan “anak yang baik” atau menghasilkan pelajar yang hebat secara akademis, atau atlit yang hebat, atau lainnya. Tujuan utama adalah untuk memperlengkapi anak-anak kita, orang-orang kudus yang kecil ini “bagi pekerjaan pelayanan” (Ef. 4:12, Mar. 10:45). Tujuan kita sebagai orang tua Kristen adalah untuk mendidik mereka agar tetap berada dalam jalur yang benar agar dapat dipakai oleh Allah. Jika, pada akhirnya, mereka tidak dapat dipakai oleh Kristus, mereka tidak mengatasi hidup ini secara rohani dan dengan hikmat, maka kita telah gagal.
1. Pastikan engkau mengajak anak-anakmu membaca biografi dan autobiografi tokoh-tokoh Kristen di masa lampau. Sebagai seorang Kristen muda, dulu saya menenggelamkan diri saya dalam buku-buku seperti ini dan mereka sungguh menjadi berkat dalam hidup saya. Kami mendorong anak-anak kami untuk membaca buku-buku ini dan itu membantu mereka untuk melihat bagaimaan Allah telah bekerja dalam kehidupan orang-orang Kristen lain itu.
2. Pastikan anak-anakmu mendengarkan engkau berdoa, dan dalam doamu itu, biarkan mereka mendengar engkau menyebut nama mereka kepada Allah. Ajarkan anak-anakmu bagaimana berdoa.
3. Pastikan engkau memperlihatkan kepada anak-anakmu bagaimana melakukan renungan pribadi dan bahwa mereka melihat engkau membaca Alkitab dan melakukan renungan pribadi. Pastikan anda ada membacakan dan menjelaskan Alkitab kepada mereka. Hubunganmu yang pribadi, intim, dan nyata dengan Allah akan menjadi pengaruh yang paling penting dalam tugas membesarkan anak-anakmu bagi Tuhan. Hal yang kedua penting adalah menyampaikan kepada anak-anakmu caranya agar bisa memiliki hubungan seperti itu, dan memastikan mereka memiliki hubungan yang intim, pribadi, dan bergairah dengan Tuhan.
4. Hal yang paling penting dalam membesarkan anak-anakmu yang rohani adalah orang tua yang rohani dapat mempertahankan hati sang anak, Amsal 23:26. Engkau harus berdoa setiap hari dan mengusahakannya setiap hari. Sebagai bagian dari masuk ke hatinya adalah dengan bertanya. Engkau harus menyisihkan waktu untuk berkomunikasi. Engkau harus menarik keluar apa yang ada dalam hatinya. Ingat, jika engkau kehilangan hati anakmu, temukan dimanakah engkau kehilangannya dan lakukan segalanya untuk mendapatnya kembali secepat mungkin. Hati anak anda dapat hilang, menjadi keras, atau dicuri. Ini adalah tiga langkah yang diambil oleh setiap anak yang menyebabkan pemberontakan. Langkah-langkah ini terjadi karena orang tua kehilangan hati anak tersebut.
5. Pastikan engkau mendahulukan Allah dalam hidupmu dan dalam pemberianmu. Pastikan engkau menjelaskan bahwa semua uang adalah milik Allah, bukan hanya 10 persen. Pastikan bahwa engkau menjelaskan perihal memberi bagi Tuhan kepada anak-anakmu dan bahwa anak-anakmu melihat engkau memberi kepada Tuhan. Seiring anak-anakmu diberikan uang atau bekerja dan mendapatkan uang, pastikan mereka mengerti tentang memberi sejak usia dini.
6. Pastikan anak-anakmu melihat engkau berserah kepada Roh Kudus. Dorong mereka untuk berserah juga kepada Roh Kudus. Sambil Tuhan bekerja dalam hidupmu, tidak akan rugi jika anak-anak ini melihat engkau mengambil keputusan-keputusan rohani yang baik dan semakin berserah kepada Allah.
7. Pastikan engkau membagikan kesaksian keselamatan pribadimu dengan anak-anakmu. Beritahu mereka bagaimana engkau diselamatkan. Berdoalah dengan sungguh-sungguh bagi anak-anakmu agar diselamatkan dan pastikan mereka mengerti Injil. Usahakanlah dapat melihat anak-anakmu menerima Kristus pada umur yang muda.
8. Pastikan anak-anakmu melihat engkau membagikan traktat kepada orang lain, atau usaha penginjilan lainnya. Bawa mereka dalam mengunjungi orang dan penginjilan.
9. Pastikan anak-anakmu pernah mendengarkan engkau menjelaskan Injil kepada orang yang belum selamat. Ajarkan anak-anakmu untuk menjelaskan hal yang sama.
10. Pastikan anak-anakmu mendengar engkau dan istrimu (atau suamimu) menyatakan saling mencintai.
11. Pastikan anak-anakmu mendengarkan engkau mengucap syukur kepada Allah atas berkat-berkatNya dalam hidupmu dan keluargamu.
12. Pastikan anak-anakmu mendengar engkau memberitahu orang lain betapa pentingnya jemaat lokalmu bagi engkau. Pastikan mereka mengerti pentingnya berjemaat secara setia, 1 Kor. 4:2; Ibr. 10:25.
13. Pastikan engkau memberitahu anak-anakmu bahwa engkau mengasihi mereka, secara rutin.
14. Pastikan engkau menjelaskan kebenaran-kebenaran Alkitab kepada anak-anakmu dan buatlah penerapan-penerapan praktis akan kebenaran tersebut dalam aktivitas sehari-hari.
15. Pastikan engkau menjelaskan kebenaran-kebenaran doktrinal Alkitab yang besar kepada anak-anakmu. Sangat penting untuk menjelaskan bagaimana Roh Kudus bekerja dalam hidupmu. Jelaskan apa artinya dipenuhi (dikuasai) oleh Roh Kudus.
16. Pastikan engkau berjemaat di sebuah jemaat yang memiliki pengajaran Alkitab yang baik. Pastikan penekanan gereja ini adalah dalam hal bertumbuh secara rohani, memenangkan jiwa-jiwa, dan bukan berorientasi kepada aktivitas. Jangan mencari gereja hanya karena aktivitas apa yang tersedia bagi anak-anak. Carilah gereja yang menekankan pengajaran kebenaran rohani bagi engkau dan keluargamu. Carilah gereja yang memilki pelayanan Firman Tuhan sebagai penekanan utama mereka. Carilah gereja yang mendorong hidup kudus dan saleh. Carilah gereja yang tidak terlibat dalam musik yang fasik (musik yang menarik bagi daging bukan roh) seperti musik Kristen kontemporer, musik southern gospel, atau gereja yang lebih menekankan musik dari pada Firman Tuhan. Banyak gereja yang mengagungkan persekutuan remaja/pemuda dan musik mereka daripada Tuhan. (Ini adalah berhala). Carilah gereja yang menekankan musik himne.
17. Pastikan engkau menjaga anak-anakmu dari pengaruh televisi yang duniawi, musik yang duniawi, dan teman-teman dan pergaulan yang duniawi. Pastikan engkau tidak mengizinkan anak-anakmu berfokus pada lawan jenis pada usia dini. Pastikan engkau menjadi pihak yang paling berpengaruh dalam hidup anak-anakmu.
18. Pastikan anda menjalani hidup yang kudus, terpisah dari keduniawian, kejahatan, dan kefasikan. Pastikan hidupmu adalah kesaksian kekudusan, bukan hanya di gereja tetapi juga di rumah.
19. Pastikan anak-anakmu dididik dalam atmosfir yang Alkitabiah, saleh, dan Kristiani. Jangan tertipu bahwa engkau bisa mendidik anakmu di dalam sistem dunia (yang adalah sistem Iblis) dan itu tidak akan berpengaruh pada mereka.
20. Patikan engkau berusaha menanamkan karakter Kristiani yang saleh dalam hidup anak-anakmu dengan disiplin yang pantas. Seorang anak harus belajar taat pertama kalinya. Seorang anak harus belajar bahwa dia tidak perlu diberitahu berulang-ulang untuk taat. Pastikan engkau mendisiplin dengan benar dan dengan konsisten. Pastikan engkau, sebagai orang tua, memperhatikan dan berusaha dalam bidang disiplin yang pantas. Adalah tanggung jawabmu untuk mengajar anakmu bagaimana berkonsentrasi. Pastikan engkau selalu mendisiplinkan sikap dan reaksi yang tidak benar.
21. Pastikan engkau tidak hidup setiap hari dalam amarah yang fasik, atau dalam roh amarah. Efesus 4:31-32. Kebanyakan orang tua kehilangan hati anak-anak mereka karena menggunakan amarah yang fasik pada mereka. Pahamilah bahwa Alkitab mengatakan ini akan gagal. “Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, dan tongkat amarahnya akan habis binasa” (Ams. 22:8). Pahamilah bahwa Alkitab mengatakan amarah yang tidak benar berasal dari kesombongan, Amsal 21:24. Banyak orang Kristen yang menjalani hidup sehari-hari mereka, berpikir bahwa mereka bersekutu dengan Allah, padahal dalam kenyataannya mereka menjalani hidup dalam dosa amarah, di luar persekutuan dengan Allah, 1 Yoh. 1:6-10. Amarah yang fasik sangatlah menipu dan banyak orang Kristen yang tertipu olehnya, Galatia 6:7-8. Dengan melakukan ini, kita membuka hidup kita kepada Iblis dan kehancuran darinya, 1 Pet. 5:8. Kehancuran ini terjadi dalam hidup kita, dalam hidup keluarga kita dan anak-anak kita. Essensi dari hidup Kristiani adalah dikuasai oleh Roh Allah, Efesus 5:18. Kita tidak dikuasai oleh Roh Allah jika kita menjalani hidup kita sehari-hari dalam amarah yang fasik. Iblis sangat menipu dan amarah yang fasik dirancang oleh Iblis untuk menghancurkan keluargamu dan hidupmu. Pastikan engkau mengerti bahwa “kasih itu murah hati,” 1 Kor. 13:4.
22. Pastikan engkau mengerti bahwa engkau harus membangun karakter yang saleh dalam hidup anak-anakmu. Karakter mereka adalah tujuan akhir mereka. Alkitab memberikan sedikitnya 49 jenis karakter yang berbeda. Iblis akan sangat tertarik dengan karakter mereka dan karaktermu. Ia tidak peduli tentang engkau atau anak-anakmu. Ia memiliki tiga keinginan, “mencuri dan membunuh dan membinasakan, ” Yohanes 10:9-10. Sadarlah bahwa engkau melawan Iblis demi anak-anakmu, 1 Petrus 5:8. Pastikan ada diskusi tentang karakter di rumah tanggamu. Belajarlah untuk memuji karakter yang bagus dalam anak-anakmu (Ini mungkin adalah poin yang terpenting). Amsal 27:21. Secara umum, banyak orang tidak memuji anak-anaknya, atau memuji hal-hal yang salah, seperti kecantikan atau prestasi, yang membangkitkan kesombongan. Memuji karakter dalam anak-anakmu membangkitkan kemajuan bagi mereka tanpa menimbulkan kesombongan.
Mazmur 127:3 “Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah.”
For the Love of the Family Ministries
Pesan ini boleh disalin secara keseluruhan untuk membantu orang-orang Kristen membesarkan anak-anak mereka bagi Allah, memperkuat keluarga dan pernikahan mereka. Pesan ini tidak boleh diubah dalam bentuk apapun atau dijual. Bagian pendahuluan ini harus ada dalam salinan. Jika ada pertanyaan silakan hubungi penulis.
Diterjemahkan oleh: Dr. Steven E. Liauw, Graphe International Theological Seminary, www.graphe-ministry .org
Tujuan dari setiap orang tua Kristen seharusnya bukanlah untuk membesarkan “anak yang baik” atau menghasilkan pelajar yang hebat secara akademis, atau atlit yang hebat, atau lainnya. Tujuan utama adalah untuk memperlengkapi anak-anak kita, orang-orang kudus yang kecil ini “bagi pekerjaan pelayanan” (Ef. 4:12, Mar. 10:45). Tujuan kita sebagai orang tua Kristen adalah untuk mendidik mereka agar tetap berada dalam jalur yang benar agar dapat dipakai oleh Allah. Jika, pada akhirnya, mereka tidak dapat dipakai oleh Kristus, mereka tidak mengatasi hidup ini secara rohani dan dengan hikmat, maka kita telah gagal.
1. Pastikan engkau mengajak anak-anakmu membaca biografi dan autobiografi tokoh-tokoh Kristen di masa lampau. Sebagai seorang Kristen muda, dulu saya menenggelamkan diri saya dalam buku-buku seperti ini dan mereka sungguh menjadi berkat dalam hidup saya. Kami mendorong anak-anak kami untuk membaca buku-buku ini dan itu membantu mereka untuk melihat bagaimaan Allah telah bekerja dalam kehidupan orang-orang Kristen lain itu.
2. Pastikan anak-anakmu mendengarkan engkau berdoa, dan dalam doamu itu, biarkan mereka mendengar engkau menyebut nama mereka kepada Allah. Ajarkan anak-anakmu bagaimana berdoa.
3. Pastikan engkau memperlihatkan kepada anak-anakmu bagaimana melakukan renungan pribadi dan bahwa mereka melihat engkau membaca Alkitab dan melakukan renungan pribadi. Pastikan anda ada membacakan dan menjelaskan Alkitab kepada mereka. Hubunganmu yang pribadi, intim, dan nyata dengan Allah akan menjadi pengaruh yang paling penting dalam tugas membesarkan anak-anakmu bagi Tuhan. Hal yang kedua penting adalah menyampaikan kepada anak-anakmu caranya agar bisa memiliki hubungan seperti itu, dan memastikan mereka memiliki hubungan yang intim, pribadi, dan bergairah dengan Tuhan.
4. Hal yang paling penting dalam membesarkan anak-anakmu yang rohani adalah orang tua yang rohani dapat mempertahankan hati sang anak, Amsal 23:26. Engkau harus berdoa setiap hari dan mengusahakannya setiap hari. Sebagai bagian dari masuk ke hatinya adalah dengan bertanya. Engkau harus menyisihkan waktu untuk berkomunikasi. Engkau harus menarik keluar apa yang ada dalam hatinya. Ingat, jika engkau kehilangan hati anakmu, temukan dimanakah engkau kehilangannya dan lakukan segalanya untuk mendapatnya kembali secepat mungkin. Hati anak anda dapat hilang, menjadi keras, atau dicuri. Ini adalah tiga langkah yang diambil oleh setiap anak yang menyebabkan pemberontakan. Langkah-langkah ini terjadi karena orang tua kehilangan hati anak tersebut.
5. Pastikan engkau mendahulukan Allah dalam hidupmu dan dalam pemberianmu. Pastikan engkau menjelaskan bahwa semua uang adalah milik Allah, bukan hanya 10 persen. Pastikan bahwa engkau menjelaskan perihal memberi bagi Tuhan kepada anak-anakmu dan bahwa anak-anakmu melihat engkau memberi kepada Tuhan. Seiring anak-anakmu diberikan uang atau bekerja dan mendapatkan uang, pastikan mereka mengerti tentang memberi sejak usia dini.
6. Pastikan anak-anakmu melihat engkau berserah kepada Roh Kudus. Dorong mereka untuk berserah juga kepada Roh Kudus. Sambil Tuhan bekerja dalam hidupmu, tidak akan rugi jika anak-anak ini melihat engkau mengambil keputusan-keputusan rohani yang baik dan semakin berserah kepada Allah.
7. Pastikan engkau membagikan kesaksian keselamatan pribadimu dengan anak-anakmu. Beritahu mereka bagaimana engkau diselamatkan. Berdoalah dengan sungguh-sungguh bagi anak-anakmu agar diselamatkan dan pastikan mereka mengerti Injil. Usahakanlah dapat melihat anak-anakmu menerima Kristus pada umur yang muda.
8. Pastikan anak-anakmu melihat engkau membagikan traktat kepada orang lain, atau usaha penginjilan lainnya. Bawa mereka dalam mengunjungi orang dan penginjilan.
9. Pastikan anak-anakmu pernah mendengarkan engkau menjelaskan Injil kepada orang yang belum selamat. Ajarkan anak-anakmu untuk menjelaskan hal yang sama.
10. Pastikan anak-anakmu mendengar engkau dan istrimu (atau suamimu) menyatakan saling mencintai.
11. Pastikan anak-anakmu mendengarkan engkau mengucap syukur kepada Allah atas berkat-berkatNya dalam hidupmu dan keluargamu.
12. Pastikan anak-anakmu mendengar engkau memberitahu orang lain betapa pentingnya jemaat lokalmu bagi engkau. Pastikan mereka mengerti pentingnya berjemaat secara setia, 1 Kor. 4:2; Ibr. 10:25.
13. Pastikan engkau memberitahu anak-anakmu bahwa engkau mengasihi mereka, secara rutin.
14. Pastikan engkau menjelaskan kebenaran-kebenaran Alkitab kepada anak-anakmu dan buatlah penerapan-penerapan praktis akan kebenaran tersebut dalam aktivitas sehari-hari.
15. Pastikan engkau menjelaskan kebenaran-kebenaran doktrinal Alkitab yang besar kepada anak-anakmu. Sangat penting untuk menjelaskan bagaimana Roh Kudus bekerja dalam hidupmu. Jelaskan apa artinya dipenuhi (dikuasai) oleh Roh Kudus.
16. Pastikan engkau berjemaat di sebuah jemaat yang memiliki pengajaran Alkitab yang baik. Pastikan penekanan gereja ini adalah dalam hal bertumbuh secara rohani, memenangkan jiwa-jiwa, dan bukan berorientasi kepada aktivitas. Jangan mencari gereja hanya karena aktivitas apa yang tersedia bagi anak-anak. Carilah gereja yang menekankan pengajaran kebenaran rohani bagi engkau dan keluargamu. Carilah gereja yang memilki pelayanan Firman Tuhan sebagai penekanan utama mereka. Carilah gereja yang mendorong hidup kudus dan saleh. Carilah gereja yang tidak terlibat dalam musik yang fasik (musik yang menarik bagi daging bukan roh) seperti musik Kristen kontemporer, musik southern gospel, atau gereja yang lebih menekankan musik dari pada Firman Tuhan. Banyak gereja yang mengagungkan persekutuan remaja/pemuda dan musik mereka daripada Tuhan. (Ini adalah berhala). Carilah gereja yang menekankan musik himne.
17. Pastikan engkau menjaga anak-anakmu dari pengaruh televisi yang duniawi, musik yang duniawi, dan teman-teman dan pergaulan yang duniawi. Pastikan engkau tidak mengizinkan anak-anakmu berfokus pada lawan jenis pada usia dini. Pastikan engkau menjadi pihak yang paling berpengaruh dalam hidup anak-anakmu.
18. Pastikan anda menjalani hidup yang kudus, terpisah dari keduniawian, kejahatan, dan kefasikan. Pastikan hidupmu adalah kesaksian kekudusan, bukan hanya di gereja tetapi juga di rumah.
19. Pastikan anak-anakmu dididik dalam atmosfir yang Alkitabiah, saleh, dan Kristiani. Jangan tertipu bahwa engkau bisa mendidik anakmu di dalam sistem dunia (yang adalah sistem Iblis) dan itu tidak akan berpengaruh pada mereka.
20. Patikan engkau berusaha menanamkan karakter Kristiani yang saleh dalam hidup anak-anakmu dengan disiplin yang pantas. Seorang anak harus belajar taat pertama kalinya. Seorang anak harus belajar bahwa dia tidak perlu diberitahu berulang-ulang untuk taat. Pastikan engkau mendisiplin dengan benar dan dengan konsisten. Pastikan engkau, sebagai orang tua, memperhatikan dan berusaha dalam bidang disiplin yang pantas. Adalah tanggung jawabmu untuk mengajar anakmu bagaimana berkonsentrasi. Pastikan engkau selalu mendisiplinkan sikap dan reaksi yang tidak benar.
21. Pastikan engkau tidak hidup setiap hari dalam amarah yang fasik, atau dalam roh amarah. Efesus 4:31-32. Kebanyakan orang tua kehilangan hati anak-anak mereka karena menggunakan amarah yang fasik pada mereka. Pahamilah bahwa Alkitab mengatakan ini akan gagal. “Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, dan tongkat amarahnya akan habis binasa” (Ams. 22:8). Pahamilah bahwa Alkitab mengatakan amarah yang tidak benar berasal dari kesombongan, Amsal 21:24. Banyak orang Kristen yang menjalani hidup sehari-hari mereka, berpikir bahwa mereka bersekutu dengan Allah, padahal dalam kenyataannya mereka menjalani hidup dalam dosa amarah, di luar persekutuan dengan Allah, 1 Yoh. 1:6-10. Amarah yang fasik sangatlah menipu dan banyak orang Kristen yang tertipu olehnya, Galatia 6:7-8. Dengan melakukan ini, kita membuka hidup kita kepada Iblis dan kehancuran darinya, 1 Pet. 5:8. Kehancuran ini terjadi dalam hidup kita, dalam hidup keluarga kita dan anak-anak kita. Essensi dari hidup Kristiani adalah dikuasai oleh Roh Allah, Efesus 5:18. Kita tidak dikuasai oleh Roh Allah jika kita menjalani hidup kita sehari-hari dalam amarah yang fasik. Iblis sangat menipu dan amarah yang fasik dirancang oleh Iblis untuk menghancurkan keluargamu dan hidupmu. Pastikan engkau mengerti bahwa “kasih itu murah hati,” 1 Kor. 13:4.
22. Pastikan engkau mengerti bahwa engkau harus membangun karakter yang saleh dalam hidup anak-anakmu. Karakter mereka adalah tujuan akhir mereka. Alkitab memberikan sedikitnya 49 jenis karakter yang berbeda. Iblis akan sangat tertarik dengan karakter mereka dan karaktermu. Ia tidak peduli tentang engkau atau anak-anakmu. Ia memiliki tiga keinginan, “mencuri dan membunuh dan membinasakan, ” Yohanes 10:9-10. Sadarlah bahwa engkau melawan Iblis demi anak-anakmu, 1 Petrus 5:8. Pastikan ada diskusi tentang karakter di rumah tanggamu. Belajarlah untuk memuji karakter yang bagus dalam anak-anakmu (Ini mungkin adalah poin yang terpenting). Amsal 27:21. Secara umum, banyak orang tidak memuji anak-anaknya, atau memuji hal-hal yang salah, seperti kecantikan atau prestasi, yang membangkitkan kesombongan. Memuji karakter dalam anak-anakmu membangkitkan kemajuan bagi mereka tanpa menimbulkan kesombongan.
Mazmur 127:3 “Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah.”
101 WAYS TO PRAISE A CHILD
WOW • WAY TO GO • SUPER • YOU’RE SPECIAL • OUTSTANDING • EXCELLENT • GREAT • GOOD • NEAT • WELL DONE • REMARKABLE •I KNEW YOU COULD DO IT • I’M PROUD OF YOU • FANTASTIC • SUPER STAR • NICE WORK • LOOKING GOOD • NOW YOU’RE FLYING • YOU’RE CATCHING ON • NOW YOU’VE GOT IT • YOU’RE INCREDIBLE • BRAVO • YOU’RE FANTASTIC • HURRAY FOR YOU • YOU’RE ON TARGET • YOU’RE ON YOUR WAY • HOW NICE • HOW SMART • GOOD JOB • THAT’S INCREDIBLE • HOT DOG • DYNAMITE • YOU’RE BEAUTIFUL • YOU’RE UNIQUE • NOTHING CAN STOP YOU NOW • GOOD FOR YOU • I LIKE YOU • YOU’RE DARLING • YOU’RE PRECIOUS • GREAT DISCOVERY • YOU’VE DISCOVERED THE SECRET • YOU FIGURED IT OUT • FANTASTIC JOB • HIP, HIP HURRAY • BINGO • MAGNIFICENT • MARVELOUS • TERRIFIC • YOU’RE IMPORTANT • PHENOMENAL • YOU’RE SENSATIONAL • SUPER WORK • CREATIVE JOB • SUPER JOB • EXCEPTIONAL PERFORMANCE • YOU’RE A REAL TROOPER • YOU ARE RESPONSIBLE • YOU ARE EXCITING • YOU LEARNED IT RIGHT • WHAT AN IMAGINATION • WHAT A GOOD LISTENER • YOU ARE FUN • YOU’RE GROWING UP • YOU TRIED HARD • YOU CARE • BEAUTIFUL SHARING • OUT STANDING PERFORMANCE • YOU’RE A GOOD FRIEND • I TRUST YOU • YOU’RE IMPORTANT • YOU MEAN A LOT TO ME • YOU MAKE ME HAPPY • YOU BELONG • YOU’VE GOT A FRIEND • YOU MAKE ME LAUGH • YOU BRIGHTEN MY DAY • I RESPECT YOU • YOU MEAN THE WORLD TO ME • THAT’S CORRECT • YOU’RE A JOY • YOU’RE A TREASURE • YOU’RE WONDERFUL • YOU’RE PERFECT • AWESOME • A + JOB • YOU’RE A-OK-MY BUDDY • YOU MADE MY DAY • THAT’S THE BEST • BIG HUG • A BIG KISS • SAY I LOVE YOU • p.s. REMEMBER, A SMILE IS WORTH 1000 WORDS!
Selasa, 10 Agustus 2010
Stefanus yang Martir
Bahan Sermon: 10 Agustus 2010
Untuk Pengajaran Minggu, 15 Agustus 2010
6:8Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.
6:9Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini--anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria--bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus,
6:10tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.
6:11Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan: "Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah."
Santo Stefanus, yang dikenal sebagai Protomartyr (atau martir pertama) dalam Kekristenan, dihormati sebagai seorang santo dalam Gereja Katolik serta Gereja Ortodoks.
Diakon Kristen
Menurut Kisah para Rasul, dalam kurun waktu awal keberadaan jemaat Kristen di Yerusalem (setelah kematian Yesus), Stefanus adalah salah satu dari ketujuh pria, kemungkinan besar seorang Yahudi Helenistis, yang dipilih untuk mengurus distribusi bantuan bagi janda-janda tua dalam komunitas jemaat. (Peranan ini kemudian dikenal sebagai diakon.) Stefanus juga dikenal karena karunia-karunia yang dimilikinya sebagai seorang penginjil (evangelis), mengkhotbahkan ajaran-ajaran Yesus kepada khalayak Yerusalem, termasuk kepada anggota-anggota sinagoga Helenistis.
Kesyahidan
Kisah para Rasul mengisahkan bagaimana Stefanus diadili oleh Sanhedrin dengan dakwaan hujat terhadap Nabi Musa dan Allah (Kis.6:11) serta berkata-kata menentang Bait Allah dan Hukum Taurat (Kis.6:13-14). Hukuman yang diterimanya adalah dirajam sampai mati kira-kira antara tahun 34-35 Masehi oleh sekelompok massa yang marah dipanas-panasi oleh Saulus dari Tarsus, yang kelak dikenal sebagai Santo Paulus (Kis.8:1).
Khotbah terkhir yang disampaikan Stefanus ditujukan sebagai tundingan terhadap kaum Yahudi karena telah membunuh nabi-nabi mereka serta menjadi pembunuh Kristus (Kis.7:52).
Nama Stefanus berasal dari Bahasa Yunani Stephanos, artinya "mahkota", yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Aram menjadi Kelil.
Teofani
Menjelang ajalnya, Stefanus mengalami suatu teofani (penampakan Allah kepada manusia). Teofani yang dialaminya bersifat unik karena dia menyaksikan baik Sang Bapa maupun Sang Putera.
"Aku melihat langit terbuka, dan Anak manusia duduk di sebelah kanan Allah." (Kis. 7:56)
(Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
Menguasai kebencian.
Ada dua jenis manusia dalam bacaan ini:
(a) Stefanus, orang yang penuh iman dan Roh Kudus serta
(b) orang Yahudi yang penuh dengan kebohongan dan dengki.
Kelompok orang Yahudi ini disebut Libertini, nama lain dari "orang yang merdeka." Tetapi sebenarnya mereka tidak merdeka karena justru mereka adalah orang yang dibelenggu oleh dosa kebencian. Sebaliknya, Stefanus adalah orang yang merdeka untuk menyatakan kebenaran dan untuk tidak membenci.
Kebencian adalah pembunuhan tingkat pertama yang belum direalisasikan. Memang kita belum melakukan apa-apa, namun sesungguhnya kita telah menyusun rancangan jahat dalam benak kita. Karena kebencianlah Kain membunuh Habel, adiknya (Kej. 4:7). Kain menyerah terhadap dosa yang telah mengintipnya dan membunuh Habel, demikian pula kelompok Yahudi ini, mereka pun menyerah terhadap kebencian dan membunuh Stefanus.
Kita tidak bisa menghalau kebencian dengan cara mengusirnya berulangkali. Jangan pusatkan segenap tenaga kita pada usaha membuang kebencian itu; sebaliknya, isilah hati kita dengan firman Tuhan dan mintalah agar Ia memenuhi jiwa kita dengan kasih-Nya. Dengan cara inilah kebencian akan berkurang dan akhirnya hilang. Memang sangat disayangkan karena kelompok Yahudi ini tidak mengisi hatinya dengan firman dan kasih Tuhan; sebaliknya, mereka malah mengisi hati mereka dengan kebohongan.
Renungkan: Hati yang tanpa kasih Allah adalah tanah yang subur untuk kebencian.
http://alkitab.sabda.org/commentary.php
Stefanus. (Bhs. Yun.: kalungan krans).
Salah seorang dari ketujuh petugas yang merawat orang-orang miskin (--> Diakon), yang dipilih oleh para Rasul di Yerusalem (Kis 6:5). Ia berasal dari kalangan helenis. Ia membangkitkan kebencian orang-orang Yahudi (Kis 6:8-12) dan dirajam setelah diproses oleh Mahkamah Agama (7). Paulus membenarkan kematiannya, yang merupakan permulaan sebuah gelombang pengejaran terhadap jemaat di Yerusalem (Kis 8:1; 11:19). Dari sebuah tradisi yang dikenal sejak abad ke-5, maka tempat merajam ~S ada di sebelah utara pintu gerbang Damsyik yang sekarang (---> Ecole Biblique).
Stefanus
Penilik jemaat (Kis 6:1-7).
Dituduh orang-orang Yahudi (Kis 6:8-15).
Pembelanya (Kis 7:1-53).
Dibunuh (Kis 7:54-60; 22:20).
STEFANUS
Disebut pertama : Kis 6:5
Namanya disebut : 7 X
Kitab yang menyebut : Kisah Para Rasul.
Pekerjaan : Diaken dan Penginjil
Tempat kematian : Yerusalem
Keadaan kematian : Mati dilempari batu.
Terakhir disebut : Kis 22:20
Fakta penting : Dia adalah martir yang pertama dari Gereja mula-mula.
Ringkasan :
1. I. Pengaduan dari kaum awam. Kis 6:1
2. II. Konferensi para pemimpin. Kis 6:2
3. III. Dipilih sebagai pengerja. Kis 6:3-4
A. Kedewasaan Stefanus. Kis 6:5a
B. Mujizat. Kis 6:8
C. Fitnah atas Stefanus
1. Siapa mereka. Kis 6:9
2. Apa yang mereka lakukan. Kis 6:11-14
3. Mengapa mereka lakukan. Kis 6:10
D. Kelembutan Stefanus. Kis 6:15
E. Pesan Stefanus. Kis 6:13-14
1. Israel diberkati Allah, pada saat sebelum memiliki Bait Suci yang dibangun oleh Salomo
a. Allah memimpin Abraham masuk Kanaan. Kis 7:2-8
b. Allah melindungi bibit-bibit keturunan di tanah Mesir. Kis 7:9-17
c. Allah membawa keluar Israel dari tanah Mesir. Kis 7:18-36
d. Allah memimpin masuk kembali ke Kanaan. Kis 7:37-48
2. Namun Israel berbalik dari Allah
a. Selama masa Bait Suci yang pertama.
b. Selama masa Bait Suci kedua.
Mereka tidak disunat hati dan telinga, dan selalu menentang Roh Kudus. Kis 7:51-52
F. Kesyahidan Stefanus.
1. Orang-orang yang menganiaya Kis 7:54,57-58
2. Pra-kemuliaan Kis 7:55-56
3. Doanya.
a. Untuk dirinya. Kis 7:59
b. Untuk musuhnya. Kis 7:60a
4. Meninggalnya. Kis 7:60b
STEFANUS
Orang yang paling mencolok di antara ketujuh pelayan dari Kis. 6:5, dan *martir pertama Gereja Kristen. Kadang-kadang disebut *diaken berdasarkan Kis. 6:1-2, walaupun kata itu tidak dipakai untuk dia dalam PB, dan kaitannya dengan jabatan *diaken dalam Gereja kemudian hari pun tidak ada. Pada waktu terjadi perselisihan antara orang Kristen Yahudi yang berbahasa Yunani dan orang Kristen Palestina yang berbahasa Aram mengenai pembagian yang adil dari sumbangan-sumbangan kasih, para rasul mengangkat tujuh orang yang berbahasa Yunani untuk melayani dan mengatur (diakonein, bahasa Yunani) pembagiannya dan *Stefanus adalah seorang di antara mereka. Tetapi, jauh dari melakukan pekerjaan tambahan, Stefanus segera menjadi pemberita Kristen -- walaupun *keduabelas rasul itu mengangkat kelompok *tujuh, supaya mereka sendiri cukup waktu untuk memberitakan firman. Kegiatan aktif Stefanus itu melibatkannya dalam konflik dengan para pemegang kuasa. Rupanya Stefanus tahu bahwa Yesus sebagai *Mesias telah menjadikan Bait Suci dan peribadahannya usang. Stefanus diceritakan membawakan pidato yang menuduh orang Yahudi senantiasa menolak orang orang yang diutus Allah kepada mereka. Maka marahlah orang banyak kepadanya dan menghukum mati dia tanpa pengadilan. Pengarang Kisah Para Rasul menyampaikan cerita kematian Stefanus dengan mengingatkan kematian Yesus, yang mati dengan kata-kata pengampunan di bibir-Nya. Akibat dari perajaman Stefanus itu ialah menyebarnya murid-murid untuk memberitakan Injil di tempat-tempat lain. Peristiwa ini melibatkan Filipus, seorang lagi dari antara kelompok tujuh yang terkenal itu.
KILIKIA
Sebuah provinsi Romawi di bagian tenggara Asia Kecil. *Tarsus, tempat kelahiran Paulus (Kis. 22:3) adalah salah satu kotanya. Paulus melewati daerah ini dua kali (Kis. 15:40-41 dan 18:23).
Kirene
Sebuah koloni atau tempat pemukiman Yunani yang terletak di sebelah pantai Laut Tengah di Afrika Utara. Sekarang namanya: Barka atau Sirenaika. Sejak tahun 75 seb. Mas. menjadi daerah propinsi Romawi. Banyak orang Yahudi tinggal di ~K (1Mak 15:23; Kis 2:10). Mereka mempunyai sebuah sinagoga sendiri di Yerusalem (Kis 6:9). Orang-orang dari ~K mewartakan Injil kepada orang-orang penyembah berhala di Antiokhia (Kis 11:20).
KIRENE
Sebuah kota di Afrika Utara, tanah kelahiran *Simon, yang memikul salib Yesus (Mrk. 15:21). Orang-orang Yahudi dari Kirene mendirikan *sinagoga di Yerusalem (Kis. 2:10). Kemungkinan mereka adalah orang-orang yang telah dibebaskan, keturunan orang-orang yang telah ditangkap oleh Pompeyus dan dibawa ke Roma pada 63 sM, yang kemudian hari dibebaskan.
Asia
TB- Propinsi Kerajaan Romawi yang terletak di bagian barat dari negara Turki sekarang. Ibukotanya Efesus. Paulus membawa Injil ke sana (bandingkan Kis 19:10).
BIS- Provinsi kerajaan Roma di bagian barat daerah yang kemudian dikenal sebagai Asia Kecil, dan yang sekarang merupakan sebagian dari daerah Turki. Selain tujuh buah kota yang disebut dalam kitab Wahyu Wahy 1:4,11; 2:1-3:22, kota-kota lain di Asia ini yang disebut dalam Perjanjian Baru ialah: Kolose, Hierapolis dan Miletus. Ibukota provinsi Asia ini ialah Efesus.
ASIA
Dalam PB yang dimaksud bukanlah benua Asia, melainkan provinsi Romawi, yang diperintah dari *Efesus, sekarang Turki Barat. Provinsi ini kaya dengan sumber daya dan terdiri dari: *Siria, Misia, *Lidia, dan Karia. *Frigia sebagian masuk Asia, sebagian lain masuk *Galatia. Jika surat Paulus kepada jemaat-jemaat Galatia dialamatkan kepada jemaat-jemaat yang telah dikunjunginya (*Antiokhia, *Ikonium, *Listra dan *Derbe), berarti surat tersebut dikirim ke wilayah selatan provinsi Galatia; namun *Kolose, yang juga dikirimi sebuah surat, berada di Asia, demikian pula ketujuh jemaat dalam Kitab Wahyu.
Sinagoge adalah nama tempat beribadah orang Yahudi.[1] Di dalam bahasa aslinya (bahasa Yunani: συναγωγή, synagogē), sinagoge memiliki arti berkumpul bersama.[1] Kata tersebut merupakan terjemahan dari kata Ibrani, eda, yang berarti jemaah, sehingga pengertian sinagoge yang sebenarnya bukanlah suatu tempat atau gedung tertentu melainkan persekutuan.[2] Sinagoge, bersama gerakan yudaisme rabinik, memiliki peran penting dalam membentuk pola keagamaan Yahudi hingga kini, khususnya setelah Bait Suci yang menjadi pusat peribadah umat Yahudi hancur pada tahun 70 M.[3] Selain itu, sinagoge juga diduga membawa pengaruh besar terhadap pola ibadah umat Kristen dan Islam melalui penggunaan gereja dan masjid
Untuk Pengajaran Minggu, 15 Agustus 2010
Kisah Para Rasul 6:8-11
6:8Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.
6:9Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini--anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria--bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus,
6:10tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.
6:11Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan: "Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah."
Stefanus
Santo Stefanus, yang dikenal sebagai Protomartyr (atau martir pertama) dalam Kekristenan, dihormati sebagai seorang santo dalam Gereja Katolik serta Gereja Ortodoks.
Diakon Kristen
Menurut Kisah para Rasul, dalam kurun waktu awal keberadaan jemaat Kristen di Yerusalem (setelah kematian Yesus), Stefanus adalah salah satu dari ketujuh pria, kemungkinan besar seorang Yahudi Helenistis, yang dipilih untuk mengurus distribusi bantuan bagi janda-janda tua dalam komunitas jemaat. (Peranan ini kemudian dikenal sebagai diakon.) Stefanus juga dikenal karena karunia-karunia yang dimilikinya sebagai seorang penginjil (evangelis), mengkhotbahkan ajaran-ajaran Yesus kepada khalayak Yerusalem, termasuk kepada anggota-anggota sinagoga Helenistis.
Kesyahidan
Kisah para Rasul mengisahkan bagaimana Stefanus diadili oleh Sanhedrin dengan dakwaan hujat terhadap Nabi Musa dan Allah (Kis.6:11) serta berkata-kata menentang Bait Allah dan Hukum Taurat (Kis.6:13-14). Hukuman yang diterimanya adalah dirajam sampai mati kira-kira antara tahun 34-35 Masehi oleh sekelompok massa yang marah dipanas-panasi oleh Saulus dari Tarsus, yang kelak dikenal sebagai Santo Paulus (Kis.8:1).
Khotbah terkhir yang disampaikan Stefanus ditujukan sebagai tundingan terhadap kaum Yahudi karena telah membunuh nabi-nabi mereka serta menjadi pembunuh Kristus (Kis.7:52).
Nama Stefanus berasal dari Bahasa Yunani Stephanos, artinya "mahkota", yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Aram menjadi Kelil.
Teofani
Menjelang ajalnya, Stefanus mengalami suatu teofani (penampakan Allah kepada manusia). Teofani yang dialaminya bersifat unik karena dia menyaksikan baik Sang Bapa maupun Sang Putera.
"Aku melihat langit terbuka, dan Anak manusia duduk di sebelah kanan Allah." (Kis. 7:56)
(Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
Menguasai kebencian.
Ada dua jenis manusia dalam bacaan ini:
(a) Stefanus, orang yang penuh iman dan Roh Kudus serta
(b) orang Yahudi yang penuh dengan kebohongan dan dengki.
Kelompok orang Yahudi ini disebut Libertini, nama lain dari "orang yang merdeka." Tetapi sebenarnya mereka tidak merdeka karena justru mereka adalah orang yang dibelenggu oleh dosa kebencian. Sebaliknya, Stefanus adalah orang yang merdeka untuk menyatakan kebenaran dan untuk tidak membenci.
Kebencian adalah pembunuhan tingkat pertama yang belum direalisasikan. Memang kita belum melakukan apa-apa, namun sesungguhnya kita telah menyusun rancangan jahat dalam benak kita. Karena kebencianlah Kain membunuh Habel, adiknya (Kej. 4:7). Kain menyerah terhadap dosa yang telah mengintipnya dan membunuh Habel, demikian pula kelompok Yahudi ini, mereka pun menyerah terhadap kebencian dan membunuh Stefanus.
Kita tidak bisa menghalau kebencian dengan cara mengusirnya berulangkali. Jangan pusatkan segenap tenaga kita pada usaha membuang kebencian itu; sebaliknya, isilah hati kita dengan firman Tuhan dan mintalah agar Ia memenuhi jiwa kita dengan kasih-Nya. Dengan cara inilah kebencian akan berkurang dan akhirnya hilang. Memang sangat disayangkan karena kelompok Yahudi ini tidak mengisi hatinya dengan firman dan kasih Tuhan; sebaliknya, mereka malah mengisi hati mereka dengan kebohongan.
Renungkan: Hati yang tanpa kasih Allah adalah tanah yang subur untuk kebencian.
http://alkitab.sabda.org/commentary.php
Stefanus. (Bhs. Yun.: kalungan krans).
Salah seorang dari ketujuh petugas yang merawat orang-orang miskin (--> Diakon), yang dipilih oleh para Rasul di Yerusalem (Kis 6:5). Ia berasal dari kalangan helenis. Ia membangkitkan kebencian orang-orang Yahudi (Kis 6:8-12) dan dirajam setelah diproses oleh Mahkamah Agama (7). Paulus membenarkan kematiannya, yang merupakan permulaan sebuah gelombang pengejaran terhadap jemaat di Yerusalem (Kis 8:1; 11:19). Dari sebuah tradisi yang dikenal sejak abad ke-5, maka tempat merajam ~S ada di sebelah utara pintu gerbang Damsyik yang sekarang (---> Ecole Biblique).
Stefanus
Penilik jemaat (Kis 6:1-7).
Dituduh orang-orang Yahudi (Kis 6:8-15).
Pembelanya (Kis 7:1-53).
Dibunuh (Kis 7:54-60; 22:20).
STEFANUS
Disebut pertama : Kis 6:5
Namanya disebut : 7 X
Kitab yang menyebut : Kisah Para Rasul.
Pekerjaan : Diaken dan Penginjil
Tempat kematian : Yerusalem
Keadaan kematian : Mati dilempari batu.
Terakhir disebut : Kis 22:20
Fakta penting : Dia adalah martir yang pertama dari Gereja mula-mula.
Ringkasan :
1. I. Pengaduan dari kaum awam. Kis 6:1
2. II. Konferensi para pemimpin. Kis 6:2
3. III. Dipilih sebagai pengerja. Kis 6:3-4
A. Kedewasaan Stefanus. Kis 6:5a
B. Mujizat. Kis 6:8
C. Fitnah atas Stefanus
1. Siapa mereka. Kis 6:9
2. Apa yang mereka lakukan. Kis 6:11-14
3. Mengapa mereka lakukan. Kis 6:10
D. Kelembutan Stefanus. Kis 6:15
E. Pesan Stefanus. Kis 6:13-14
1. Israel diberkati Allah, pada saat sebelum memiliki Bait Suci yang dibangun oleh Salomo
a. Allah memimpin Abraham masuk Kanaan. Kis 7:2-8
b. Allah melindungi bibit-bibit keturunan di tanah Mesir. Kis 7:9-17
c. Allah membawa keluar Israel dari tanah Mesir. Kis 7:18-36
d. Allah memimpin masuk kembali ke Kanaan. Kis 7:37-48
2. Namun Israel berbalik dari Allah
a. Selama masa Bait Suci yang pertama.
b. Selama masa Bait Suci kedua.
Mereka tidak disunat hati dan telinga, dan selalu menentang Roh Kudus. Kis 7:51-52
F. Kesyahidan Stefanus.
1. Orang-orang yang menganiaya Kis 7:54,57-58
2. Pra-kemuliaan Kis 7:55-56
3. Doanya.
a. Untuk dirinya. Kis 7:59
b. Untuk musuhnya. Kis 7:60a
4. Meninggalnya. Kis 7:60b
STEFANUS
Orang yang paling mencolok di antara ketujuh pelayan dari Kis. 6:5, dan *martir pertama Gereja Kristen. Kadang-kadang disebut *diaken berdasarkan Kis. 6:1-2, walaupun kata itu tidak dipakai untuk dia dalam PB, dan kaitannya dengan jabatan *diaken dalam Gereja kemudian hari pun tidak ada. Pada waktu terjadi perselisihan antara orang Kristen Yahudi yang berbahasa Yunani dan orang Kristen Palestina yang berbahasa Aram mengenai pembagian yang adil dari sumbangan-sumbangan kasih, para rasul mengangkat tujuh orang yang berbahasa Yunani untuk melayani dan mengatur (diakonein, bahasa Yunani) pembagiannya dan *Stefanus adalah seorang di antara mereka. Tetapi, jauh dari melakukan pekerjaan tambahan, Stefanus segera menjadi pemberita Kristen -- walaupun *keduabelas rasul itu mengangkat kelompok *tujuh, supaya mereka sendiri cukup waktu untuk memberitakan firman. Kegiatan aktif Stefanus itu melibatkannya dalam konflik dengan para pemegang kuasa. Rupanya Stefanus tahu bahwa Yesus sebagai *Mesias telah menjadikan Bait Suci dan peribadahannya usang. Stefanus diceritakan membawakan pidato yang menuduh orang Yahudi senantiasa menolak orang orang yang diutus Allah kepada mereka. Maka marahlah orang banyak kepadanya dan menghukum mati dia tanpa pengadilan. Pengarang Kisah Para Rasul menyampaikan cerita kematian Stefanus dengan mengingatkan kematian Yesus, yang mati dengan kata-kata pengampunan di bibir-Nya. Akibat dari perajaman Stefanus itu ialah menyebarnya murid-murid untuk memberitakan Injil di tempat-tempat lain. Peristiwa ini melibatkan Filipus, seorang lagi dari antara kelompok tujuh yang terkenal itu.
KILIKIA
Sebuah provinsi Romawi di bagian tenggara Asia Kecil. *Tarsus, tempat kelahiran Paulus (Kis. 22:3) adalah salah satu kotanya. Paulus melewati daerah ini dua kali (Kis. 15:40-41 dan 18:23).
Kirene
Sebuah koloni atau tempat pemukiman Yunani yang terletak di sebelah pantai Laut Tengah di Afrika Utara. Sekarang namanya: Barka atau Sirenaika. Sejak tahun 75 seb. Mas. menjadi daerah propinsi Romawi. Banyak orang Yahudi tinggal di ~K (1Mak 15:23; Kis 2:10). Mereka mempunyai sebuah sinagoga sendiri di Yerusalem (Kis 6:9). Orang-orang dari ~K mewartakan Injil kepada orang-orang penyembah berhala di Antiokhia (Kis 11:20).
KIRENE
Sebuah kota di Afrika Utara, tanah kelahiran *Simon, yang memikul salib Yesus (Mrk. 15:21). Orang-orang Yahudi dari Kirene mendirikan *sinagoga di Yerusalem (Kis. 2:10). Kemungkinan mereka adalah orang-orang yang telah dibebaskan, keturunan orang-orang yang telah ditangkap oleh Pompeyus dan dibawa ke Roma pada 63 sM, yang kemudian hari dibebaskan.
Asia
TB- Propinsi Kerajaan Romawi yang terletak di bagian barat dari negara Turki sekarang. Ibukotanya Efesus. Paulus membawa Injil ke sana (bandingkan Kis 19:10).
BIS- Provinsi kerajaan Roma di bagian barat daerah yang kemudian dikenal sebagai Asia Kecil, dan yang sekarang merupakan sebagian dari daerah Turki. Selain tujuh buah kota yang disebut dalam kitab Wahyu Wahy 1:4,11; 2:1-3:22, kota-kota lain di Asia ini yang disebut dalam Perjanjian Baru ialah: Kolose, Hierapolis dan Miletus. Ibukota provinsi Asia ini ialah Efesus.
ASIA
Dalam PB yang dimaksud bukanlah benua Asia, melainkan provinsi Romawi, yang diperintah dari *Efesus, sekarang Turki Barat. Provinsi ini kaya dengan sumber daya dan terdiri dari: *Siria, Misia, *Lidia, dan Karia. *Frigia sebagian masuk Asia, sebagian lain masuk *Galatia. Jika surat Paulus kepada jemaat-jemaat Galatia dialamatkan kepada jemaat-jemaat yang telah dikunjunginya (*Antiokhia, *Ikonium, *Listra dan *Derbe), berarti surat tersebut dikirim ke wilayah selatan provinsi Galatia; namun *Kolose, yang juga dikirimi sebuah surat, berada di Asia, demikian pula ketujuh jemaat dalam Kitab Wahyu.
Sinagoge adalah nama tempat beribadah orang Yahudi.[1] Di dalam bahasa aslinya (bahasa Yunani: συναγωγή, synagogē), sinagoge memiliki arti berkumpul bersama.[1] Kata tersebut merupakan terjemahan dari kata Ibrani, eda, yang berarti jemaah, sehingga pengertian sinagoge yang sebenarnya bukanlah suatu tempat atau gedung tertentu melainkan persekutuan.[2] Sinagoge, bersama gerakan yudaisme rabinik, memiliki peran penting dalam membentuk pola keagamaan Yahudi hingga kini, khususnya setelah Bait Suci yang menjadi pusat peribadah umat Yahudi hancur pada tahun 70 M.[3] Selain itu, sinagoge juga diduga membawa pengaruh besar terhadap pola ibadah umat Kristen dan Islam melalui penggunaan gereja dan masjid
Label:
Bahan Pengajaran
Rabu, 04 Agustus 2010
Yesus dan Perempuan Samaria
4:5 | Yohanes 4:4-14 Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanahyang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf. |
4:6 | Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. |
4:7 | Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum." |
4:8 | Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan. |
4:9 | Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.) |
4:10 | Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." |
4:11 | Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu? |
4:12 | Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?" |
4:13 | Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, |
4:14 | tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." 1. Waktu percakapan Ayat 6 dalam terjemahan lainnya: TB : Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. ên {ADA} de {DAN} ekei {DISITU} pêgê {SUMUR} tou iakôb {YAKUB} o oun {LALU} iêsous {YESUS} kekopiakôs {(yang) MERASA LETIH} ek {KARENA} tês odoiporias {PERJALANAN} ekathezeto {DUDUK} outôs {SAJA} epi {DEKAT} tê pêgê {SUMUR} ôra {JAM} ên ôsei {KIRA-KIRA} ektê {KE-ENAM} Alkitab terjemahan bahasa Indonesia tidak menyediakan terjemahan harfiah untuk ayat 6 diatas, namun dengan tafsiran yang menggunakan ukuran jam Yahudi. Ayat diatas mempunyai 2 tafsiran: - Penafsir pertama mengatakan, dengan menggunakan pembagian waktu ala Yahudi maka jam ke-enam itu adalah jam 12siang (jadi saat panas matahari terik, sehingga mungkin cocok dengan keadaan Yesus yang sedang merasa haus dalam perjalananNya itu). - Penafsir kedua mengatakan bahwa itu adalah jam ke-enam menurut pembagian waktu Romawi, sehingga jam ke-enam tersebut adalah jam 6 sore (bandingkan dengan Yohanes 19:14, dimana Yohanes menggunakan pembagian waktu ala Romawi, bandingkan pula dengan Yohanes 1:39; 4:6, 52). Kebiasaan menimba air di tanah Palestina dilakukan pada pagi dan sore hari, tidak dilakukan tengah hari. Maka ketika Yesus Kristus duduk di sumur Yakub, adalah pada jam enam sore, bukan jam dua belas siang seperti yang diterjemahkan dalam Alkitab terjemahan Bahasa Indonesia. 2. Dialog yang unik Ayat 7, ada hal yang menarik dalam diri perempuan Samaria ini untuk dicermati. Kebiasaan mengambil air di kalangan perempuan, biasanya dilakukan dengan cara berkelompok. Namun perempuan ini mengambil air sendirian (ini memberikan kemungkinan perempuan ini dikucilkan kaumnya, karena gaya hidupnya, bandingkan dengan Yohanes 4:18). Tuhan Yesus menyuruh murid- muridNya pergi membeli makanan, mengapa tidak sebagian murid saja yang pergi membeli makanan, sehingga Ia tidak sendirian pula disitu. Yesus yang adalah Allah yang Mahatahu, mengetahui apa yang akan terjadi, dan misiNya adalah untuk mengabarkan 'kabar baik' kepada jiwa-jiwa yang terhilang. Bisa dibayangkan apabila Yesus bersama 12 muridNya, sehingga ada rombongan 13 orang Yahudi ada di sekitar sumur itu, hal demikian bisa-saja membuat perempuan Samaria ini mengurungkan niatnya untuk mengambil air. Dan selanjutnya tidak akan pernah terjadi dialog penting antara Yesus dan perempuan Samaria ini. Perempuan itu datang ke sumur hendak mengambil air. Ketika Yesus meminta air kepada perempuan Samaria ini (ayat 7) dengan segera perempuan itu mengetahui bahwa Yesus adalah orang Yahudi, kemungkinan dari logat atau cara-bicara-Nya. Pembicaraan Yesus dengan Perempuan Samaria ini memberikan 'keunikan' dan 'prasangka' yaitu sex dan ras. Yohanes mencatat jelas ketidak-hadiran murid- muridNya dalam percakapan ini yang menyatakan, dialog itu adalah unik. Seorang Rabbi tidak seharusnya berbicara di tempat umum dengan seorang perempuan, apalagi perempuan ini adalah seorang Samaria. Ayat 9, orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria (NIV menterjemahkan dengan 'tidak dipersatukan'). Contohnya, piring yang setelah dipergunakan oleh orang Samaria, walaupun sudah dicuci-pun tidak boleh dipakai lagi oleh orang Yahudi. Sedemikian hebatnya keterpisahan 2 ras ini. Maka dalam kasus ini seharusnya Yesus tidak menggunakan timba yang sama dengan orang Samaria untuk mengambil air minum (D Daube, The New Testamen and Rabinic Judaism, p 375-382). Sejarah mencatat + 722 sM Israel dikalahkan oleh Asyur (2 Raja-raja 17). Orang Israel terganggu dengan kawin-campur yang menghasilkan orang-orang blasteran Samaria. Selanjutnya orang Israel antipati dengan orang Samaria (2 Raja-Raja 17:26,29) yang dari perkawinan kalangan yang melakukan kawin campur, melakukan ibadah yang 'blasteran' pula. Ezra pasal 4, kalangan Samaria membangun Bait Allah sendiri (+ 400 sM) dengan menggunakan kitab tersendiri (Samaritan Pentateuch, yang sedikit berbeda dengan Pentateuch Yahudi, misalnya pada Ulangan 27:4, Gunung Ebal menjadi Gunung Gerizim). Namun, pelayanan Yesus, adalah pelayanan yang menembus batas-batas ras. Bagi Yesus, baik Samaritanisme maupun Yudaisme perlu dikoreksi, keduanya perlu diperbaharui. 3. Kepuasan Kebutuhan Ayat 8-12 Yesus membuka percakapan dengan perempuan itu dengan menggunakan kebutuhan jasmani-Nya untuk minta minum, perempuan itu mempertanyakan posisi hubungan kedua ras yang berseberangan. Didalam tanggapanNya, Yesus kemudian meninggalkan kebutuhanNya sendiri dan menunjukkan bahwa perempuan itu mempunyai kebutuhan yang lebih mendalam, yaitu kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh Tuhan Yesus Kristus menyatakan dirinya adalah sumber 'air hidup' (bandingkan dengan Yohanes 7:37-39). Namun perempuan ini kemudian menjadi bingung sebab pola pikirnya adalah masih tertuju pada air yang ada dalam sumur itu, dan menganggap Yesus tidak bisa memberinya air karena Ia tidak membawa timba. Apabila Yesus dapat memberinya air itu, menurutnya Yesus lebih besar dari Yakub. Ayat 13-14, Yesus mengutarakan perbedaan air yang menghilangkan haus untuk sementara dan yang menghilangkan haus secara terus-menerus. Yang terakhir tentu lebih baik sebab bisa membawa kepada kehidupan yang kekal. Yesus telah membedakan pekara duniawi dan rohani tentang 'air' ini. Air hidup yang melimpah (ayat 14b). Dan air hidup itu adalah Roh Kudus (Yohanes 7:39; Yesaya 44:3; Yoel 2:28 ). Namun perempuan ini tetap tidak mengerti karena ia hanya membayangkan kemungkinan ia tidak perlu lagi susah-susah datang ke sumur Yakub itu untuk menimba air. Kemudian Yesus mengarahkan perempuan itu kepada kebutuhannya yang lebih pribadi. Ayat 16, Yesus menyuruh perempuan itu untuk memanggil suaminya. Karena telah melalui introduksi dialog yang baik, dimana perempuan itu sudah merasa 'tidak dilecehkan' secara ras, perempuan inipun menjadi 'tidak tersinggung' atau merasa 'dihakimi' karena gaya hidupnya, ia mengatakan 'aku tidak mempunyai suami', Yesuspun dengan cepat menjawab "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar." (ayat 17-18 ). Sejarah perkawinan yang suram dari perempuan ini dibongkar oleh penerobosan Yesus dan pengakuan perempuan itu sendiri. Mungkin setidaknya ada 5 perceraian terdahulu dan 1 hubungan haram yang dilakukannya sekarang. Pengetahuan Yesus akan latar- belakang kehidupannya, dan kemampuanNya membaca jiwa, membuat perempuan ini takjub. Bagi perempuan ini, seorang lelaki yang sebelumnya ia panggil 'Tuan' (Yunani, 'Kurie', dari kata 'Kurios' ), kini menurutnya adalah seorang nabi (Ayat 19). Seorang yang sangat berdosa (seperti perempuan ini) bisa memberikan respons yang sangat baik terhadap suatu pengajaran. Orang yang sangat berdosa ini justru yang sangat memerlukan pertolongan. Berbeda dengan orang yang merasa dirinya suci, merasa tahu Firman, kadang mereka justru susah sekali menerima pembukaan pengajaran dari Firman Allah. 4. Air Hidup * Yohanes 7:37-39 7:37 Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! 7:38 Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." 7:39 Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan. Untuk memperoleh air hidup ini, seseorang harus "meminumnya". Tindakan minum ini bukanlah suatu tindakan sesaat yang satu kali saja, namun suatu tindakan minum yang bertahap-tahap dan berkali-kali. Kata "minum" ditulis dalam bahasa Yunani 'pinetô', dalam betuk imperatif masa kini yang berarti suatu tindakan yang berkesinambungan atau berulang-ulang yang menyatakan bahwa : Meminum air hidup, menuntut persekutuan terus-menerus dengan sumbernya, yaitu Yesus Kristus sendiri. Tidak seorang pun bisa meminum air hidup apabila hubungannya terputus dengan sumber itu. Orang-orang seperti itu akan menjadi seperti "mata air yang kering" seperti yang dikatakan Petrus dalam ayat ini : * 2 Petrus 2:17 "Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat." Dalam kasus perempuan Samaria ini, ia telah menerima 'stigma buruk' sebagai 'perempuan yang nggak bener' sehingga iapun tidak memiliki 'teman' sesama perempuan untuk mengambil air, ke-6 laki-laki yang telah bersamanya mungkin juga belum memberikannya kepuasan. 'Air Sumur' adalah simbol dari hal-hal duniawi, yang hanya akan memberi kesegaran sementara. Namun 'Air Hidup' akan menyegarkan secara terus-menerus yaitu Roh Kudus didalam orang-orang percaya. Perempuan ini mengalami perubahan segera setelah Yesus berbicara tentang masalah kehidupan pribadinya. Perubahan sejati adalah tahu akan dosa, sadar akan dosa dan meninggalkan dosa. Respon perubahan dari diri perempuan ini memberikannya keberanian untuk memberitakan berita baik pada orang-orang banyak yang ditulis pada ayat-ayat selanjutnya. Sebaliknya marilah kita selidiki hati kita sendiri seberapa rohani hati kita?, dapatkah kita mampu memiliki segala sesuatu yang sifatnya duniawi namun tidak menjadi duniawi?. Jika diri kita dikuasai oleh daging, maka akan menimbulkan keinginan-keinginan daging. Sebaliknya jika hidup kita dikuasai Roh, maka akan menghasilkan buah-buah Roh (Galatia 5:22-23). Air hidup memberikan keselamatan dan kesegaran (kepuasan) rohani. Konsep kekekalan ini mengokohkan kita sebagai umat percaya. Seorang pendosa, betapapun buruknya, ia tetap bisa menjadi saluran berkat keselamatan bagi banyak orang, perempuan Samaria ini sudah membuktikannya. Dengan air hidup, ia telah dipuaskan, dan kembali pula ia memancarkan kasih-karunia itu kepada orang-orang lain. Sumber: copas n edit dari http://sarapanpagi.6.forumer.com/viewtopic.php?p=1546 Semoga bermanfaat buat referensi mengajar d hari minggu, 8 Agustus 2010... tetaaapp semangaat n selamaaat melayanii temans... God Bless Us |
Label:
Bahan Pengajaran
My Heart Belongs to JESUS
Langganan:
Postingan (Atom)