Selasa, 15 Maret 2011

Tuhan Yesus adalah Jalan Kebenaran dan Hidup

Tujuan Umum:

ASM percaya bahwa Yesus adalah Jalan untuk datang kepada Allah Bapa.

Tujuan Khusus:

  1. Agar ASM mengetahui bahwa Yesus datang untuk menebus dosa manusia
  2. Agar ASM percaya bahwa Yesus adalah Jalan Kebenaran dan Hidup, sehingga bisa menjadi ahli waris Kerajaan Allah

Markus 12:1-12

Perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur

12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.

12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka.

12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa.

12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan.

12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh.

12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani.

12:7 Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita.

12:8 Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu.

12:9 Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain.

12:10 Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru

12:11 hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.

12:12 Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia.

(Matius 21:33-46, Lukas 20:9-19)


Kebun anggur
melambangkan bangsa Israel (Yes. 5:7)

Pagar. Mungkin sebuah pagar batu atau tembok.

Lobang tempat memeras anggur adalah sebuah sumur atau lobang di bawah pemeras anggur untuk menampung sari anggur yang menetes.

Menara yang dimaksudkan merupakan perpaduan dari menara jaga dan tempat penyimpanan.

Para penggarap, di sini dimaksudkan untuk melambangkan para pemimpin religius Israel/ Para pemimpin Yahudi/ahli-ahli Taurat

Yesus mengalamatkan perumpamaan ini kepada imam-imam kepala, orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat

Pemilik kebun Anggur adalah Allah

Anak dari Pemilik kebun anggur adalah Yesus

Otoritas hanya pada Yesus

Penguasa biasanya merasa bahwa otoritas mutlak ada di tangannya. Semua orang harus tunduk, tidak boleh menentang otoritas itu. Para pemimpin Yahudi merasa diri berkuasa. Apalagi otoritas yang mereka pegang adalah otoritas religius, sehingga orang tidak berani macam-macam. Menghadapi Yesus, mereka bagai kebakaran jenggot. Bagaimana mungkin ada orang yang bukan kelompok mereka kemudian mencoba mengajarkan kebenaran-kebenaran Tuhan? Bagaimana mungkin seorang yang tidak punya wewenang atas Bait Allah, berani-beraninya mengacaubalaukan perdagangan di Bait Allah? Maka hanya satu hal yang mereka inginkan atas Yesus, yaitu menangkap Dia!

Yesus, yang memahami kemarahan mereka, mengisahkan perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur. Melalui perumpamaan itu, Yesus ingin menegaskan siapa diri-Nya sesungguhnya. Ia ingin memberitahu bahwa Dia diutus Allah dan Dialah Anak Allah. Kedatangan-Nya telah dinubuatkan oleh nabi-nabi. Namun mereka tidak mau percaya, bahkan membinasakan nabi-nabi itu (Mark 12:3-8). Dan ketika Ia datang ke hadapan mereka, mereka tetap tidak mau percaya. Memang ada waktunya mereka tampak berhasil dengan kematian-Nya. Namun batu yang dibuang oleh tukang bangunan itu akan menjadi batu penjuru. Dia akan mati dan kemudian bangkit. Ia akan memperlihatkan otoritas-Nya kembali.

Bicara tentang otoritas, sudahkah kita mengakui otoritas Kristus di dalam diri kita? Atau seperti para pemimpin agama Yahudi, kita masih berebut otoritas dengan Dia? Kita masih terlalu menyukai berbagai hal yang kita lakukan dan miliki di dunia ini. Kita keberatan bila Yesus mau ambil alih dan menguasai hidup kita. Namun ingatlah bahwa Dia telah mati untuk menebus kita dari segala dosa kita, dari segala hal yang membuat kita menjadi raja atas diri kita sendiri. Kembalikanlah otoritas atas hidup Anda ke dalam tangan-Nya, niscaya sukacita kekal akan mengisi hidup Anda.

Karikatur verbal para imam dan ahli Taurat.

Perumpamaan ini didasari oleh nas Yesaya 5 yang menyebut Israel sebagai kebun anggur Allah (Yes. 5:7). Namun, kini yang menjadi pusat perhatian bukanlah kebun anggur itu sendiri, tetapi para penggarap upahan yang mengurus kebun anggur tersebut. Interaksi antara pemilik kebun anggur, para penggarap dan anak kekasih inilah yang menjadi inti dari perumpamaan ini. Ia mengarahkan perhatian para pendengarnya kepada dua hal. Pertama, pemberitahuan tentang kematian Yesus, yang diumpamakan sebagai anak pemilik kebun anggur yang kekasih, yang diutus kepada para penggarap. Kedua, penolakan serta keputusan penghukuman terhadap para pemimpin keagamaan Yahudi yang diumpamakan sebagai para penggarap penyewa yang tidak bertanggung jawab dan jahat. Perumpamaan ini menjadi karikatur yang suram tetapi mengena tentang para pemimpin keagamaan Yahudi zaman Yesus.

Karikatur verbal ini makin lengkap ketika mereka marah dan berusaha menangkap Yesus, tetapi takut kepada orang banyak. Peringatan bagi kita, bahwa selalu ada godaan untuk menyalahgunakan otoritas yang diberikan Allah. Penyalahgunaan adalah penolakan terhadap Allah, yang akan diikuti oleh penghukuman. Kristus diutus dan mati bagi kita. Pementingan diri sendiri adalah penolakan terhadap kedatangan dan pengorbanan-Nya.

( http://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=41&chapter=12&verse=1)

Jumat, 04 Maret 2011

Hal Kebijaksanaan

Salah satu seorang penasehat kerajaan yang bernama William sangat disegani karena kebijaksanaannya, perkataan & nasehatnya sangat diperhatikan raja.

Wajahnya yang buruk& tubuh bongkoknya membuat putri raja iri & bertanya sambil mengejek : “Jika engkau bijaksana, beritahu aku mengapa Tuhan menyimpan kebijaksanaanNya dalam diri orang yg buruk rupa & bongkok seperti mu”. Williampun balik bertanya : “Apakah ayahmu mempunyai anggur?” “Pertanyaan bodoh macam apa itu, semua orangpun tahu ayahku mempunyai anggur terbaik, ”, putri raja menyahut sinis. William bertanya lagi, “Dimana ia meletakkannya ?”. sahut putri raja “Yg pasti didalam bejana tanah liat”. William tertawa mendengarnya . “seorang raja yg kaya akan emas & perak seperti ayahmu menggunakan bejana tanah liat ?”

Ketika mendengar kata-kata William dgn rasa malu putri raja berlalu meninggalkannya , ia kemudian memerintahkan pelayan memindahkan semua anggur yg ada di istana dari dalam bejana tanah liat ke dalam bejana dari emas & perak.

Suatu hari raja mengadakan jamuan bagi para tamu kerajaan, alangkah kagetnya ia karena anggur yg diminumnya rasanya sangat asam, lalu dgn geram ia memanggil semua pelayan istana yang kemudian menceritakan bahwa anggur yg disuguhkan tadi berasal dari bejana emas dan perak atas instruksi putri raja sendiri, lalu raja menegur keras perilaku putrinya itu.

Putri raja berkata kpd William, “Mengapa engkau menipu aku, aku memindahkan semua anggur ke bejana emas tapi hasilnya semua anggur jadi terasa asam.” Dengan ringan William menjawab : “Sekarang engkau tahu mengapa Tuhan lebih suka menempatkan kebijaksanaan dalam wadah yang sederhana, kebijaksanaan itu sama seperti anggur ia hanya cocok dalam bejana dari tanah liat.”

Ketika Tuhan mencari sarana yg ingin dipakaiNya, Ia tdk harus mencari yg terbuat dari emas, tetapi dari tanah liat yg sederhana.

LET IT BE YOU !

"Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yg kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya."

Rabu, 02 Februari 2011

Bahan Kreatifitas menyambut Valentine

1. Simbol Cinta
Alat : -
Partisipan : perseorangan
Waktu : 25 menit

Jelaskan kepada partisipan bahwa Anda akan mengadakan lomba simbol cinta. Caranya setiap partisipan diminta menunjukkan sebanyak mungkin simbol cinta yang dapat ditunjukkan oleh barang-barang pribadi mereka. Entah itu motif baju, tas, topi, buku, gambar dll. Jika perlu, partisipan bisa diminta menjelaskan bagaimana benda itu bisa menjadi simbol cinta.
Partisipan yang paling banyak menunjukkan simbol cinta dinobatkan sebagai pria/wanita paling romantis.

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. (1 Korintus 13:4)


2. Pasangan Binatang
Alat : daftar binatang
Partisipan : berpasangan
Waktu : 20 menit

Permainan ini sebaiknya dilakukan ketika jumlah partisipan pria seimbang dengan jumlah partisipan wanita. Pisahkanlah antara partisipan pria dan wanita. Setelah itu bisikkan satu jenis binatang pada setiap partisipan di kelompok pria. Setiap partisipan mendapat bisikan jenis binatang yang berbeda. Hal yang sama juga dilakukan kepada kelompok wanita.
Tugas setiap partisipan adalah mencari partisipan yang mendapat bisikan jenis binatang yang sama dengan dirinya. Namun cara mereka mencari pasangan tidak boleh menggunakan suara, apalagi berbicara. Mereka hanya boleh menirukan gerakan yang khas dari binatang itu.

Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk, dari semuanya haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu, supaya terpelihara hidupnya bersama-sama dengan engkau; jantan dan betina harus kaubawa. (Kejadian 6:19)


3. Balapan Hati
Alat : kertas merah muda, spidol dan gunting.
Partisipan : berkelompok
Waktu : 15 menit

Ambillah kertas berwarna merah muda. Guntinglah kertas itu berbentuk jantung hati sebanyak separo dari jumlah partisipan. Di balik kertas hati tersebut, tuliskan beberapa instruksi. Misalnya: melompat, jalan mundur, jalan miring, merayap, merangkak, engklek (melompat hanya memakai satu kaki. Kaki yang lain diangkat), berjingkat dan jalan tegap (Berjalan tetapi lutut tidak boleh ditekuk).
Buatlah lagi kertas hati dengan jumlah dan instruksi yang sama. Masukkan keduanya di dua kardus yang berbeda. Tariklah garis start sepanjang sepuluh meter dari kedua kardus itu. Bagilah partisipan menjadi dua kelompok. Jelaskan bahwa setiap kelompok bertugas berjalan satu persatu berjalan ke arah kardus. Mengambil satu lembar kertas hati, membaca instruksi dan kembali ke kelompoknya sambil melakukan instruksi. Dalam melakukan instruksi itu, mereka diharapkan melakukannya dengan CINTA, seolah-olah melakukan perintah dari orang yang paling dikasihinya.
Begitu sampai ke kelompoknya, anggota kelompok berikutnya segera berlari ke kardus itu dan melakukan hal yang sama. Pemenangnya adalah kelompok yang semua anggotanya paling cepat melakukan semua instruksi dalam potongan hati itu dengan CINTA.

Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih! (1 Korintus 16:14)


4. Pria Penuh Perhatian
Alat : kertas ukuran 7 x 11 cm, spidol
Partisipan : perseorangan
Waktu : 20 menit

Pisahkan antara partisipan wanita dan partisipan pria di tempat yang berbeda. Pada setiap partisipan wanita berukuran kertas dan spidol. Dalam kertas itu, mereka menuliskan tinggi tubuhnya, jenis rambut (lurus, keriting atau berombak), ukuran sepatu dan tahun kelahiran. Setelah itu, kertas-kertas itu dikumpulkan dalam sebuah wadah.
Kumpulkan kembali partisipan pria dan wanita dalam satu ruangan. Edarkan wadah yang berisi kertas itu pada partisipan pria. Setiap pria mengambil selembar kertas. Tugas partisipan pria adalah mencari partisipan wanita yang cocok dengan gambaran di kertas itu. Pria yang paling cepat menemukan wanita yang dicari, dinobatkan sebagai "Pria Penuh Perhatian."

Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? (2 Korintus 6:14)
(credit permainan kreatifitas dr : Purnawan Kristanto)

~Rewrite: Tim Kreatifitas SM HKBP Sr. Sawah~


Selasa, 01 Februari 2011

By: Mother Theresa.

Jesus_luv

Terkadang orang berpikir secara tidak masuk akal dan bersikap egois. Tetapi, bagaimanapun juga, terimalah mereka apa adanya.

Apabila engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud-maksud buruk di balik perbuatan baik yang kau lakukan itu. Tetapi, tetaplah berbuat baik selalu.

Apabila engkau sukses, engkau mungkin akan mempunyai musuh dan juga teman-teman yang iri hati atau cemburu. Tetapi teruskanlah kesuksesanmu itu.

Apabila engkau jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan menipumu. Tetapi, tetaplah bersikap jujur dan terbuka setiap saat.

Apa yang telah engkau bangun bertahun-tahun lamanya, dapat dihancurkan orang dalam satu malam saja. Tetapi, janganlah berhenti dan tetaplah membangun.

Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan di dalam hati, orang lain mungkin akan iri hati kepadamu. Tetapi, tetaplah berbahagia.

Kebaikan yang kau lakukan hari ini, mungkin besok dilupakan orang. Tetapi, teruslah berbuat baik.
Berikan yang terbaik dari apa yang kau miliki dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Tetapi, tetap berikanlah yang terbaik.
Love_angel

Sadarilah bahwa semuanya itu ada di antara engkau dan Tuhan. Tidak akan pernah ada antara engkau dan orang lain. Jangan pedulikan apa yang orang lain pikir atas perbuatan baik yang kau lakukan. Tetapi percayalah bahwa mata Tuhan tertuju pada orang-orang jujur dan Dia sanggup melihat ketulusan hatimu .

Rabu, 26 Januari 2011

Yesus dielu-elukan di Yerusalem (Markus 11:1-11)

Yesus dielu-elukan di Yerusalem (Yoh. 12:12-19)

Makna seruan “Hosana” dan Daun Palem (12:12-13)
Para ahli mengatakan bahwa orang-orang Israel biasa menggunakan daun-daun palem di Bait Allah dalam perayaan Pondok Daun dan mereka sudah menyiapkan sebelumnya dari rumah, kemudian ketika mereka bertemu dengan Yesus mereka melambai-lambaikan daun-daun palem tersebut. Tindakan mereka tersebut menjadi sebuah tanda penghormatan kepada seorang pemenang atau untuk menyambut pahlawan perang yang baru kembali dari pertempuran.

Di dalam pemikiran orang banyak itu, seruan “hosanna” mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan daun palem. Kata הושׁיעה־נא (hôši˓āh-nā) merupakan sebuah bentuk penekanan dari kata perintah “give salvation now” (berikanlah keselamatan sekarang) yang kemudian menjadi sebuah sambutan bahkan pujian. Hal ini mirip dengan perisitwa dalam Mzm 118:25 yang sangat familiar dengan orang Yahudi. Dalam perayaan Pondok Daun, koor Bait Allah akan menyanyikan Mzm 113-118 (Hallel) setiap pagi dan ketika mereka tiba pada Mzm. 118:25 dan mengatakan “Hosanna” maka semua laki-laki (muda dan dewasa) di Bait Allah melambai-lambaikan lulab (melati yang diikatkan dengan daun palem) sambil menyerukan “hosanna” 3 kali. Tindakan ini merupakan sebuah ekspresi dari sukacita atau kemenangan. Sehingga orang-orang Yahudi sudah biasa mengasosiasikan lulab tersebut dengan seruan “hosanna.” Itulah sebabnya mereka secara spontan menyerukan Mzm 118 “diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,” ketika mereka melambai-lambaikan daun palem. Ucapan ini pada awalnya ditujukan kepada para peziarah yang datang ke Bait Allah, namun ucapan ini juga memiliki aplikasi yang khusus kepada Mesias, menurut catatan Midrash dari Mzm 118.

Yesus Menunggangi Seekor Keledai (12:14-15)
Catatan injil sinoptik memberikan keterangan lebih detil mengenai persiapan Yesus masuk ke Yerusalem dan dielu-elukan. Yesus menggunakan keledai dan bukan seekor kuda. Yesus melakukan hal tersebut (naik keledai muda) untuk menggenapi nubuatan Nabi Zakharia (9:9). Kuda adalah simbol dari kekuatan dan keperkasaan dan memiliki asosiasi yang kuat dengan peperangan (bnd. Yes. 31:1–3; 1 Raja 4:26), namun Yesus memilih menggunakan keledai. Selain untuk menggenapkan apa yang dinubuatkan nabi, Yesus sebenarnya menyampaikan pesan kepada orang banyak yang menyambutnya. Ia adalah Mesias tetapi Dia bukanlah mesias yang sesuai dengan harapan bangsa Israel. Yesus tidak akan memimpin bangsa itu untuk melakukan peperangan dan mengusir penjajah dari tanah Israel. Ia datang untuk memberikan keselamatan kepada manusia dan mendamaikan manusia dengan Allah. Yesus adalah utusan Bapa supaya barangsiapa yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan memperoleh hidup yang kekal.

Kutipan dari Zak. 9:9 menyebutkan bahwa raja yang darang dengan keledai beban yang muda itu adalah raja yang lemah lembut. Sehingga hal ini semakin menegaskan bahwa wajah Mesias yang datang tidaklah sesuai dengan keinginan orang-orang Yahudi. Jika dihubungkan dengan konteks Zak 9:9, maka kurang lebih apa yang Yesus lakukan ini dapat disimpulkan demikian: (1) Kedatangan raja yang lemah lembut berkaitan dengan penghetian peperangan, dalam arti misi Yesus tidak dapat disamakan atau berjalan bersama dengan gerakan zelot. (2) Kedatangan raja yang lemah lembut berasosiasi dengan proklamasi kedamaian bagi bangsa-bangsa, dan Zakharia mengutip Mzm. 72:8 yang menegaskan janji akan pemerintahannya akan membentang dan meluas ke ujung-ujung bumi. (3) Kehadiran raja yang lemah lembut itu juga berasosiasi dengan darah perjanjian Allah yang akan membebaskan para tawanan (bnd. 1:29, 34; 3:5; 6:35-58; 8:31-34) serta juga berhubungan dengan Paskah dan kematian dari raja yang melayani.

Ketidakmengertian para murid (12:16)
Meskipun murid-murid melihat Yesus dielu-elukan sebagai raja ketika masuk ke Yerusalem, Yohanes mengatakan bahwa mereka tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada waktu itu. Mereka baru mengerti bahwa nas Zakharia itu sungguh-sungguh berbicara tentang Kristus. Yohanes memberikan kalimat kunci “setelah Yesus dimuliakan,” barulah mereka mengerti. Bagian ini persis sama dengan peristiwa Yesus ketika Yesus membersihkan Bait Allah (Yoh. 3:22). Pengertian mereka menjadi jelas ketika Kristus sudah dimuliakan. Setelah Yesus dimuliakan murid-murid pun menerima Roh Kudus, sehingga dapat kita simpulkan bahwa titik balik pengertian dan pengenalan murid-murid akan Tuhan adalah kematian, kebangkitan dan Roh Kudus. Sebab Yohanes, merupakan penulis Injil yang paling banyak berbicara tentang Roh Kudus dibandingkan para penulis Injil yang lain. Oleh karena itu peran Roh Kudus untuk membuat orang menjadi percaya kepada Kristus dan firman Allah sangat signifikan dalam Injil Yohanes.

Orang banyak yang percaya kepada Yesus (12:17-19)
Bagian ini menjelaskan bahwa orang banyak yang hadir terbagi menjadi 2 golongan. Golongan pertama adalah saksi mata kebangkitan Lazarus yang kemungkinan besar datang dari Betania. Golongan kedua adalah orang-orang yang mendengar kesaksian tentang perbuatan Yesus yang membangkitkan Lazarus dari kelompok yang pertama. Catatan ini menyatakan dengan jelas bahwa usaha perlawanan orang-orang Yahudi tidak mampu membuat orang-orang menyangkal bahwa sungguh Yesus adalah Tuhan dan Raja. Padahal para imam-imam kepala dan komplotannya sudah berencana untuk membunuh Lazarus karena dengan kebangkitannya banyak orang yang menjadi percaya kepada Yesus. Di sini Yohanes menegaskan bahwa para orang-orang yang melihat kebangkitan Lazarus adalah “para penginjil” yang membuat kumpulan orang banyak itu datang dan menyerukan “Hosana” kepada Yesus dengan palem-palem yang melambai. Sehingga apa yang dijelaskan di prolog Injil merupakan suatu pola yang konsisten: Signs - Glory - Believe - Saved by Jesus’ death.

Rabu, 12 Januari 2011

TEKANAN DAN UJIAN TIDAK MEMBENTUK KARAKTER LEBIH DEWASA , TETAPI HANYA MENGUNGKAPKAN JATI DIRI KITA YANG ASLI. KARAKTER DIBENTUK DARI KEPUTUSAN YANG BERMUTU YANG DIAMBIL SETIAP HARI.

Masalah dan ujian tidak pernah membuat kita dewasa .Masalah dan ujian hanya menyingkapkan sesuat yang tersembunyi dalam diri kita.

Bila Anda ingin tahu karakter seseorang, cobalah lihat ia saat tertekan dan terdesak. Karakter aslinya akan tersingkap. Sama seperti ketika Allah menyuruh Abraham untuk mempersembahkan Ishak sebagai korban untuk Allah. Allah harus menguji Abraham melalui peristiwa itu , karena Allah ingin tahu bagaimanakah karakter dan iman Abraham yang sebenarnya.

Kita tidak bisa mengetahui karakter seseorang hanya dengan melihat dari luar atau penampilannya saja. Justru saat seseorang sedang dalam tekanan dan masalah disitulah sesuatu yang tersembunyi akan keluar dan terlihat.

Lalu apakah yang membuat seseorang memiliki karakter yang dewasa? Keputusan yang ia buat dan ia lakukan saat ia diperhadapkan dengan berbagai pilihan dalam hidupnya. Keputusan dan tindakan yang sesuai firman Tuhan akan membentuk karakter seseorang semakin dewasa, sehingga ketika masalah datang, yang terungkap dari dirinya juga karakter yang dewasa.

SIKAP


Semakin lama saya hidup, semakin saya sadar

Akan pengaruh SIKAP dalam kehidupan


SIKAP lebih penting daripada ilmu, daripada uang,

daripada kesempatan, daripada kegagalan,

daripada keberhasilan, daripada apapun

yang mungkin dikatakan atau dilakukan seseorang.


SIKAP lebih penting daripada penampilan, karunia, atau keahlian.

Hal yang paling menakjubkan adalah

Kita memiliki pilihan untuk menghasilkan

sikap yang kita miliki pada hari itu.


Kita tidak dapat mengubah masa lalu

Kita tidak dapat mengubah tingkah laku orang

Kita tidak dapat mengubah apa yang pasti terjadi


Satu hal yang dapat kita ubah adalah satu hal yang dapat kita kontrol,

dan itu adalah SIKAP kita.


Saya semakin yakin bahwa hidup adalah 10 persen dari apa yang sebenarnya

terjadi pada diri kita, dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya.


Akhirnya:

Seluruh pilihan terletak di tangan Anda, tidak ada JIKA atau TETAPI.

Andalah pengemudinya. Andalah yang menentukan JALAN HIDUP ANDA…!