Jumat, 04 Maret 2011

Hal Kebijaksanaan

Salah satu seorang penasehat kerajaan yang bernama William sangat disegani karena kebijaksanaannya, perkataan & nasehatnya sangat diperhatikan raja.

Wajahnya yang buruk& tubuh bongkoknya membuat putri raja iri & bertanya sambil mengejek : “Jika engkau bijaksana, beritahu aku mengapa Tuhan menyimpan kebijaksanaanNya dalam diri orang yg buruk rupa & bongkok seperti mu”. Williampun balik bertanya : “Apakah ayahmu mempunyai anggur?” “Pertanyaan bodoh macam apa itu, semua orangpun tahu ayahku mempunyai anggur terbaik, ”, putri raja menyahut sinis. William bertanya lagi, “Dimana ia meletakkannya ?”. sahut putri raja “Yg pasti didalam bejana tanah liat”. William tertawa mendengarnya . “seorang raja yg kaya akan emas & perak seperti ayahmu menggunakan bejana tanah liat ?”

Ketika mendengar kata-kata William dgn rasa malu putri raja berlalu meninggalkannya , ia kemudian memerintahkan pelayan memindahkan semua anggur yg ada di istana dari dalam bejana tanah liat ke dalam bejana dari emas & perak.

Suatu hari raja mengadakan jamuan bagi para tamu kerajaan, alangkah kagetnya ia karena anggur yg diminumnya rasanya sangat asam, lalu dgn geram ia memanggil semua pelayan istana yang kemudian menceritakan bahwa anggur yg disuguhkan tadi berasal dari bejana emas dan perak atas instruksi putri raja sendiri, lalu raja menegur keras perilaku putrinya itu.

Putri raja berkata kpd William, “Mengapa engkau menipu aku, aku memindahkan semua anggur ke bejana emas tapi hasilnya semua anggur jadi terasa asam.” Dengan ringan William menjawab : “Sekarang engkau tahu mengapa Tuhan lebih suka menempatkan kebijaksanaan dalam wadah yang sederhana, kebijaksanaan itu sama seperti anggur ia hanya cocok dalam bejana dari tanah liat.”

Ketika Tuhan mencari sarana yg ingin dipakaiNya, Ia tdk harus mencari yg terbuat dari emas, tetapi dari tanah liat yg sederhana.

LET IT BE YOU !

"Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yg kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar